GMNI Soroti Krisis Air Bersih di Kabupaten Serang: Belum Ada Strategi yang Serius!
Banten.viva.co.id – DPC GMNI Kabupaten Serang menyoroti krisi air bersih yang melanda beberapa desa di Kabupaten Serang.
Ketua DPC GMNI Kabupaten Serang, Pongky mengatakan bahwa berdasarkan laporan dari BPBD Kabupaten Serang, tecatat 9 kecamatan dan 58 desa saat ini mengalami kekurangan pasokan air bersih.
"Kami prihatin melihat warga yang hanya mengandalkan pasokan air bersih secara bergantian dari BPBD," kata Pongky melalu keterangan tertulisnya, Senin 18 September 2023.
Dengan kondisi tersebut, GMNI Kabupaten Serang mendesak Pemerintah Kabupaten Serang untuk mengimplementasikan program yang lebih efektif dalam penanggulangan masalah ini.
Mereka menuntut agar program penanggulangan tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi juga harus memiliki visi jangka panjang.
"Ketersediaan air bersih adalah kebutuhan dasar masyarakat, sehingga memerlukan pendekatan yang intensif untuk mencegah kejadian serupa di masa depan," tambahnya.
Menurut Pongky, ke depan Pemkab Serang harus memprioritaskan masalah penanggulangan kekeringan.
Dengan demikian, akan terlihat kemajuan penanganan daerah kekeringan setiap tahunnya.
"Sejauh ini kami belum melihat ada strategi pembangunan yang serius untuk menanggulangi masalah kekeringan ini," pungkasnya.
Seperti diketahui, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah telah menetapkan Keputusan Bupati Serang Nomor 360/Kep.467-Huk.BPBD/2023 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Kekeringan di Kabupaten Serang.
Keputusan tersebut ditetapkan atas situasi kondisi sejumlah kecamatan dan desa yang sangat terdampak kemarau dan El Nino.
Beberapa kecamatan dan desa yang terdampak kekeringan antara lain Kecamatan Tirtayasa 13 desa, Pontang 11 desa, Tanara 15 desa, Carenang 3 desa, Kibin 1 desa, Cikande 3 desa, Petir 5 desa, Tunjung Teja 1 desa, Ciomas 6 desa.(*)