Jebol Pagar Utama Kantor Gubernur, Mahasiswa Sebut 24 Tahun Banten Masih Banyak Persoalan
- Yandi/BantenViva
Banten.Viva.co.id - Ratusan mahasiswa menjebol pagar utama Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), tepat di hari ulang tahun Banten ke 24 tahun, Jumat, 04 Oktober 2024.
Ratusan mahasiswa berulang kali terlibat bentrok dengan polisi dan Satpol PP, karena tidak ditemui Pj Gubernur Banten, Al Muktabar.
Mahasiswa juga menyebut Al Muktabar gagal menyelenggarakan pemerintahan yang bisa mensejahterakan masyarakat Banten selama menjabat.
"Pemprov Banten adalah bukti nyata kegagalan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang harusnya mampu untuk mensejahterakan rakyat daerahnya," ujar Humas Aliansi Mahasiswa Pemuda untuk Rakyat (Ampera), Abroh Nurul Fikri, dilokasi, Jumat, 04 Oktober 2024.
Mahasiswa juga menegaskan bahwa Pemprov Banten gagal menciptakan infrastruktur yang layak bagi masyarakat, seperti kondisi jalan, pendidikan, hingga kesehatan.
Pemprov Banten juga gagal menekan angka pengangguran dan kemiskinan, di usia ke 24 tahun. Terlebih, selama Al Muktabar menjabat sebagai Pj Gubernur, angka pengangguran terus meningkat.
Selain itu, menurut mahasiswa dalam orasinya, angka stunting di Banten terus saja meningkat. Sehingga menjadi bukti gagalnya pemerintah dalam menyehatkan generasi penerus bangsa.
"Di sektor pendidikan, statistik masyarakat banten yang bisa mengakses pendidikan tinggi hanya 27 persen," tuturnya.
Khusus di sektor kesehatan, mahasiswa menilai Al Muktabar selaku Pj Gubernur juga gagal menyehatkan masyarakat dan generasi penerus bangsa. Lantaran angka stunting yang masih saja tinggi selama kepemimpinannya.
Mahasiswa tidak ingin memiliki kepala daerah yang hanya pandai pencitraan dan hadir di acara seremonial belaka, namun tidak ada aksi nyata bagi masyarakatnya. Terlebih Banten saat ini sudah berusia 24 tahun.
"Pemprov Banten di era Al Muktabar memilik program prioritas tentang penanganan stunting dan gizi buruk, akan tetapi pada praktiknya hingga saat ini Banten masih mengalami peningkatan angka stunting dan gizi buruk yang signifikan. Kemudian permasalahan fasilitas kesehatan, Banten masih jauh dari kata layak," tegasnya.