Leher Membengkak Ternyata Bukan Cuma Gondokan, Waspadai Adanya Kanker Tiroid

Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi, dr. Alif R. Soeratman
Sumber :
  • Sherly/viva

Seiring berkembangnya zaman, kanker tiroid ini juga bisa dihilangkan dengan cara pengobatan nuklir. Dimana, pasien akan melakukan serangkaian tata laksana untuk pengobatan tersebut, yakni meminum obat yang mengandung nuklir.

Federasi Sepak Bola Jepang Sebut Timnas Indonesia Sebagai Ancaman

"Ada beberapa cara untuk menangani kanker ini, bisa dengan kemoterapi, operasi dan terakhir menggunakan nuklir. Mungkin kedengarannya seram, tapi tata laksananya beda, bukan seperti yang dibayangkan. Nuklir disini berbentuk obat, pil atau tablet yang diminum pasien. Pengobatan ini juga sebagai langkah akhir dari rangkaian. Contoh kasus begini, ada pasien operasi kanker tiroid, dan ternyata masih ada kankernya sedikit, nah bisa dengan cara obat nuklir ini," papar dr. Alif.

Dalam proses penanganan kanker tiroid ini harus masuk dalam kasus riskan. Hal ini karena kanker berada di leher dan bagian suara. Sehingga, akan menimbulkan suara yang serak pasca penanganan dengan sifat bisa sementara ataupun permanen.

Usia Dibantai Jepang, China Ancam Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Untuk mencegah terjadinya pertumbuhan kanker tiroid, dr Alif mengajak masyarakat untuk sadar akan kondisi tubuh dengan sering melakukan pengecekan kesehatan minimal satu tahun sekali. Atau melakukan deteksi secara mandiri dengan berkaca.

"Kita harus aware terhadap tubuh, dan misal untuk kasus ini, kita lihat ada benjolan di leher, jangan abai, disarankan untuk segera cek ke dokter agar penanganannya bisa dilakukan dengan cepat dan tepat, sehingga kanker tidak semakin berkembang," ungkapnya.

Harumkan Asean di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Madam Pang Singgung Indonesia Belum Juara Piala AFF