Dua Parpol Patok Uang Puluhan Juta Rupiah untuk Pendaftaran Bakal Calon Gubernur Banten

Politik uang
Sumber :

Banten.viva.co.id –Persaingan politik di Banten menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) semakin memanas, kini terkuak adanya transaksional yang dilakukan oleh Parpol di Tanah Jawara tersebut. 

Tim Gakkumdu Tangkap Pelaku OTT Diduga Timses 01

Memang sudah bukan rahasia umum lagi, kalau dalam setiap momentum kontestasi politik tak pernah luput dari biaya atau ongkos yang harus dikeluarkan. 

Terbaru, di tanah jawara, ada dua Partai Politik (Parpol) yang mematok biaya hingga puluhan juta rupiah untuk pendaftaran dan bisa ikut pemaparan visi misi. 

Kawal Distribusi Logistik ke Masing-masing TPS, Bawaslu Banten Ajak Masyarakat Turut Awasi Pelaksanaan Pilkada Serentak

Hal tersebut dikatakan oleh Jubir dari Aan Nurhandiat, Usep Saepudin saat berbincang dengan awak media Sabtu 18 Mei 2024. 

Dirinya mengatakan pihaknya bersama Bacagub Banten Aan Nurhandiat dengan tegas menolak adanya politik uang atau transaksional. 

Antisipasi Politik Uang di Pilkada Serentak, Bawaslu Provinsi Banten Siagakan 17.231 Petugas PTPS

"Alasannya sesuai prinsip awal yakni politik tanpa syarat berarti tauhid sesuai Pancasila ketuhanan," katanya.

"Kita kan berketuhanan kalau orang yang memiliki Tuhan pasti akan menolak politik uang," ujarnya menambahkan. 

Dengan adanya politik uang ini dikatakan Usep, bagaimana akan menjalankan sila Pancasila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.  

"Bagaimana mau adil Bagaimana mau akuntabel kalau kita tidak mengenal Allah dan berprinsip pada aturan Allah SWT sesuai tagline Banten Iman dan takwa," ujarnya. 

Dengan demikian dirinya menegaskan tidak memaksa untuk ikut pemaparan visi misi di dua parpol tersebut. 

"Lebih baik kita gak ikut tapi secara syariat kita terus lakukan ikhtiar termasuk komunikasi politik. Terlepas nanti akan mendapat dukungan atau tidak yang penting kita berikhtiar terlebih dahulu," ujarnya. 

Saat ditanya dua parpol yang meminta mahar politik, usep tidak menjelaskan yang jelas dua parpol itu meminta uang hingga puluhan juta rupiah. 

"Maaf saya gak sebutkan di antara yang kami temui itu ada dua partai satu partai meminta uang Rp15 juta yang satu partai lagi meminta uang Rp30 juta," katanya.

"Tapi yang jelas kalaupun mereka tidak jadi mengundang kepada kami untuk memaparkan visi misi maka itu tidak menjadi masalah atau persoalan," ujarnya. 

"Karena tujuan kami mah sesuai prinsip awal kami yaitu politik tanpa syarat kalau sudah ada materi berarti ada syarat dong dan melanggar apa yang menjadi prinsip," katanya. 

Selain itu, dikatakan Usep dirinya semakin menolak politik uang ketika ada undang-undang yang mengatur demokrasi di Indonesia dimana disebutkan setiap yang mau mencalonkan tidak dicantumkan harus memiliki uang.

"Kemudian juga harus memberikan uang karena sebetulnya partai politik juga sudah diberi uang oleh negara uang rakyat, kan ada anggarannya," ujarnya.  

Menurutnya tujuan Aan Nurhandiat daftar Bacagub Banten bukan mengejar jabatan tapi bagaimana menjalankan amanah guru untuk menjadikan Banten lebih baik.