35 Desa di Banten Akan Terapkan Sistem Pelayanan Masyarakat Berbasis Digital

Bimtek Aplikasi Digitalisasi Desa Digdaya Provinsi Banten.
Sumber :
  • Yandi Sofyan/banten.viva.co.id

Banten.viva.co.id – Sebanyak 35 kepala desa yang datang dari sejumlah wilayah di Provinsi Banten mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) aplikasi digitalisasi desa, di salah satu hotel di Kota Serang, Rabu 3 Januari 2023. 

Ratusan Kades Kumpul Bahas Public Hearing Revisi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014

Bimtek aplikasi digitalisasi dengan nama "Desa Digdaya" bertujuan agar memudahkan pengelolaan desa. Di dalamnya tersedia sistem informasi desa, portal desa, data kependudukan, layanan warga, UMKM Market, hingga geospasial.

Ketua Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Provinsi Banten, Uhedi mengatakan, bimtek aplikasi digitalisasi merupakan salah satu inovasi yang dilakukan oleh pihaknya untuk memajukan potensi yang ada di desa.

Cara Sirekap Bekerja, Aplikasi Hitung Suara Pemilu Milik KPU

Tak hanya itu, lanjut Uhedi, dengan adanya aplikasi digital yang bisa diterapkan di setiap desa, dirinya mengharapkan pelayanan terhadap masyarakat bisa tetap berjalan meski sedang berada dimana pun.

"Memang ini sebuah upaya untuk teman-teman di desa lebih inovatif dan maju, potensi desa bisa ke angkat, termasuk pelayanan tanpa kita ada di tempat tetap bisa melayani," kata Uhedi, Rabu 3 Januari 2023 malam.

Gunakan Aplikasi Sirekap Pemilu 2024, Pemerintah Tangerang Petakan Blank Spot Area

 

Ketua Apdesi Banten, Uhedi

Photo :
  • Yandi Sofyan/banten.viva.co.id

 

Sementara itu di tempat yang sama, Pj Gubernur Banten Al Muktabar memberikan apresiasi atas inovasi yang dihadirkan melalui aplikasi digital bagi para perangkat desa sehingga menjadi terobosan baru dalam meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.

"Oleh karenanya, platform digital ini tentu kita menyambut baik," kata Al Muktabar.

Meski menurut Al Muktabar, perkembangan konetivitas digital di tingkat desa bisa menjadi nilai tambah dalam proses pembangunan dan kemajuan desa di masa mendatang.

Namun, ia pun mengingatkan agar perkembangan digital di tingkat desa untuk tetap memperhatikan efektivitas kegunaannya sehingga meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

 

Pj Gubernur Banten, Al Muktabar

Photo :
  • Yandi Sofyan/banten.viva.co.id

 

"Bahwa digitalisasi adalah tools, alat, dan itu harus arif dan bijaksana menggunakannya, kalau tidak bisa berefek ke hal-hal yang tidak diharapkan. Kita pesan, kita titipkan kepada pegiat aplikasi atau platform digital yang memiliki kemampuan dalam memprogram berbagai hal untuk benar-benar kita persembahkan ini bagi hal-hal yang positif dalam rangka pembangunan desa dan kemasyarakatan di desa," terangnya.

Saat disinggung mengenai optimalisasi digital di desa yang masih kesulitan akses internet, Al Muktabar mengungkapkan, saat ini pihaknya masih terus berupaya agar stabilisasi akses internet bisa dirasakan oleh masyarakat di pelosok Banten.

Untuk itu, diakuinya, saat ini pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan berbagai otoritas yang memiliki kewenangan dalam pemenuhan akses internet untuk bisa menjangkau daerah-daerah blank spot di Banten.

"Kita lakukan bertahap, bagi yang belum kita akan upayakan. Soal digitalisasi ini ada beberapa kewenangan yang dimiliki berbagai otoritas, sehingga gubernur nanti mengkoordinasikan. Itu sedang berproses, ya tinggal 20 sampai 30 persen lagi yang kita perlu giatkan," tandasnya.