Walikota Serang Diduga Endorse Anak yang Maju Caleg di Acara Kedinasan, Pengamat Bilang Begini

Walikota Serang Endorse Anak di Pemilu 2024.
Sumber :

Banten.viva.co.id –Menjelang kontestasi Pemilu 2024, Wali Kota Serang, Syafrudin terpantau diduga lakukan endorse anaknya dalam acara kedinasan Pemerintah Kota (Pemkot) Serang. 

Serikat Buruh Dukung Robinsar-Fajar di Pilkada Cilegon 2024

Diketahui salah satu anak dari Wali Kota Serang, Syafrudin yang rajin dibawa hadir dalam acara kedinasan Pemkot Serang tersebut adalah Sandy Bela Sakti

Sebagai informasi, Sandy Bela Sakti merupakan anak kedua dari Syafrudin yang kini mencalonkan diri sebagai legislatif (caleg) di Provinsi Banten. 

Deklarasi Kampanye Damai Pilkada Kota Serang 2024, Budi-Agis Serukan Adu Gagasan dan Program

Sandy Bela Sakti mencalonkan diri sebagai caleg DPRD Provinsi Banten untuk dapil Kota Serang pada Pemilu 2024.

Dalam rangka menyukseskan hajatnya, Sandy Bela Sakti menggunakan Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai kendaraan politiknya. 

KPU Cilegon Tetapkan Tiga Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota

Sandy tertangkap kamera rajin hadir dalam salah satu acara kedinasan Pemkot Serang bersama ayahnya yakni, Syafrudin. 

Bahkan, momen kebersamaan antara Sandy Bela Sakti bersama Syafrudin tersebut sampai dipublikasikan dalam postingan instagram @prokopimserang.

Perlu kamu ketahui, instagram @prokopimserang merupakan instagram resmi dari Protokol dan Komunikasi Pimpinan SETDA Kota Serang. 

Menyikapi hal itu, pengamat politik, Muharam Albana, turut angkat bicara mengomentari adanya fenomena tersebut. 

Muharam Albana menyampaikan bahwa secara etika politik, apa yang telah dilakukan oleh Wali Kota Serang tersebut perlu dikoreksi. 

Justru dengan begitu, lanjut Muharam Albana, Wali Kota Serang memiliki tanggung jawab moral terhadap anaknya. 

"Secara etika politik itu perlu dikoreksi, justru dengan begitu Wali Kota Serang punya tanggung jawab moral terhadap anaknya," kata Muharam Albana saat dikonfirmasi awak media, Selasa, 10 Oktober 2023.

"Karena, kalo tidak bagus (terpilih tapi anaknya tidak menjalankan tugas legislatif dengan baik) maka moral bapaknya dipertanyakan," lanjutnya. 

Menurut Muharam Albana yang juga salah seorang dosen di Universitas Primagraha (UPG) Serang, Wali Kota Serang seakan menjual anaknya sebagai penerus kekuasaan politik. 

"Akhirnya, yang disorot ayahnya sebagai pejabat publik, pantas atau tidak pantas membawa calon anggota legislatif, kembali lagi ke etika politik itu tidak pantas," terangnya. 

Selain itu, Muharam Albana menilai Wali Kota Serang telah mempertaruhkan moralnya dihadapan masyarakat.

"Dengan begini, dia (red: Wali Kota Serang) mempertaruhkan moralnya juga, karena kita gak tahu barang yang ditawarkan ini siapa, meskipun anaknya, kita harus tau juga trek rekordnya," tandas Muharam Albana. 

"Wali Kota Serang seharusnya bisa memisahkan peran dirinya sebagai pejabat publik dengan pribadinya sebagai ayah dari Sandy Bela Sakti," pungkasnya.