Kampung Durian Jatohan di Serang Banten, Berjarak 94km Dari Jakarta
- Yandi/Banten.Viva.co.id
Banten.Viva.co.id - Kamu yang hobi durian, perlu datang ke 'Kampung Durian', lokasinya sekitar 16km atau waktu tempuhnya sekitar 30 menit dari Kota Serang.
Untuk kamu yang berasal dari Jakarta, bisa menempuh jarak sekitar 94 kilometer atau dengan waktu tempuh sekitar dua jam.
Jika kamu dari arah Jakarta atau Tangerang, bisa keluar melalui Gerbang Tol (GT) Serang Timur, kemudian mengambil arah ke Pusemprov atau Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) lanjut ke Baros, mengikuti papan petunjuk arah yang sudah tersedia.
Namanya Sukacai, masuk kedalam Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, Banten. Perkampungannya di kaki Gunung Karang, memiliki rerimbunan hutan dengan berbagai macam pepohonan.
Pohon durian berusia puluhan tahun sudah berbuah dan masuk musim duren. Merasakan duren jatohan langsung dibawah pohonnya, terdapat sensasi tersendiri.
Jika kamu memiliki waktu luang, bisa menginap di gubuk atau saung warga yang sederhana. Saat malam hari, suasana binatang malam khas hutan lebat bisa kamu dengarkan.
Api unggun sederhana dengan ranting pohon kering yang dipungut langsung dari hutan, bisa kamu jadikan bahan bakar.
Tapi jangan lupa, digubuk sederhana itu kembali hidup tanpa aliran listrik. Penerangan hanya berasal dari lampu senter yang dibawa.
Sebelum menginap di gubuk hutan duren, kami harus mempersiapkan baju hangat, karena cuacanya dingin saat malam hari, terlebih saat hujan turun. Namun semua itu terbayar dengan sensasi yang tak pernah kamu rasakan saat melahap buah durian yang baru jatuh dari pohonnya.
"Ada aja yang langsung dateng ke gubuk malem-malem beli duren yang baru jatoh dari pohonnya," ujar Ipan, pemilik kebun durian, Senin, 22 Januari 2024.
Setiap pohon durian memiliki bentuk, ketebalan dan cita rasa tersendiri. Bahkan mereka menamakan buah durian lokal, menyesuaikan bentuk dan cita rasanya.
Jika enggan datang ke gubuk hutan durian, kamu bisa datang ke rumah penduduk hang menjual durian di Sukacai, Baros, Kabupaten Serang, Banten.
"Kalau di saya, istilahnya, pusakanya itu dikasih nama si kandel oray. Dagingnya tebel, manis, terus buahnya itu ngegelibet (melingkar) seperti ular," ujar Yudi, warga setempat, Senin, 22 Januari 2024.