Stop Represi Aktivis, Kriminalisasi Jaksa Agung, dan Pimpinan KPK, Negara Sedang Tidak Baik-baik
“JA berlangsung menerima sejumlah uang dari artis Celine Evangelista (CE) melalui Amelia Sabara (AS) dan itu sudah dibantah CE itu tidak ada, apalagi kalau dugaan korupsi yang sudah DPP NCW sampaikan beberapa waktu yang lalu diusut semuanya,” lanjut Hanif memaparkan.
DPP NCW beberapa kali menyuarakan dugaan korupsi kepada 5 (lima) menteri Kabinet Indonesia Maju Jokowi, namun tidak direspon positif oleh Mabes Polri, KPK dan Kejaksaan Agung.
NCW menduga lambatnya proses menyampaikan dugaan korupsi oknum-oknum menteri ini, karena semua menteri yang tak terduga korupsi tersebut berada di koaliasi yang sama dan sangat kuat dugaan 'pak lurah' tidak memberikan lampu hijau kepada 3(tiga) lembaga penegakan hukum tersebut.
“Kami khawatir jika praktik tebang pilih 'Pak Lurah' ini bisa menghancurkan supremasi hukum yang sudah mulai membaik dan operasi kriminalisasi ini harus segara dihentikan, karena rakyat sudah muak dengan orkestrasi dinasti di MK, sekarang ditambah lagi represi mahasiswa dan kriminalisasi penegak hukum (Pimpinan KPK) dan Jaksa Agung).
“Reformasi jilid dua bisa terjadi, jika Jokowi tidak segera bercermin diri atas apa yang terjadi saat ini, tuntutan rakyat agar Jokowi mundur pasti akan terjadi,” ujar hanif mengakhiri.