Stop Represi Aktivis, Kriminalisasi Jaksa Agung, dan Pimpinan KPK, Negara Sedang Tidak Baik-baik
Tolakan terhadap pelanggengan kekuasaan Dinasti Jokowi menggema hampir di seluruh pelosok negeri, terutama di kota-kota besar di Indonesia.
“Negara kita ini tidak dalam kondisi baik-baik saja, kondisi ini hampir mirip dengan masa orde baru, dimana orang-orang mulai direpresi pada saat menyampaikan aspirasi,” katanya.
“Bahkan seorang Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) direpresi oleh oknum TNI/Polri melalui orang tuanya. Kelakuan oknum TNI/Polri ini mengingatkan kita kembali betapa dzalimnya penguasa dimasa perjuangan reformasi,” terang Hanif.
Rakyat yang selama ini berharap kepada para politisi yang mengaku mantan aktivis reformasi 98 untuk bisa menyadarkan Jokowi atas “kekuasaan berlebihan” yang dimilikinya.
Namun para politisi ini malah terlihat jelas telah terkooptasi rezim Dinasti Jokowi dengan lantang berorasi pada diskusi publik bahwa 'dinasti politik Jokowi' suatu hal yang wajar dan biasa terjadi di negara-negara yang menganut paham demokrasi.
Pada kesempatan terpisah, Adian Napitupulu, politisi dan mantan aktivis 98 juga menyampaikan betapa buruknya sistem demokrasi Indonesia saat ini berdasarkan pemberitaan lebih dari 30 media asing yang mencermati buruknya praktik demokrasi di Indonesia saat ini.
“Seharusnya sebagai politisi dan mantan aktivis reformasi, malu kita bro (kawan-red) karena lebih dari 30 media asing memberitakan buruknya praktik demokrasi dan Indonesia sudah kembali menjadi negara monarki,” ujar Adian kepada Maman Abdurahman pada acara diskusi politik