Kapan Sidang Isbat Penentuan Idul Fitri 2025, Catat Jadwal Lengkapnya Disini

Jadwal Sidang isbat 2025
Sumber :
  • Pixabay

Banten.viva.co.id – Sidang isbat penetapan Idul Fitri 2025 akan digelar pada 29 Ramadan 1446 H, tepatnya pada Sabtu, 29 Maret 2025. Sidang ini akan menentukan kapan umat Muslim merayakan 1 Syawal 1446 H, yang menandai hari raya Idul Fitri. 

Kemenag Tetapkan Lebaran 2025 Jatuh pada 31 Maret, Ini Penjelasan Lengkap Sidang Isbat

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar akan mengumumkan hasil sidang tersebut melalui konferensi pers setelah pelaksanaannya.

Jadwal Sidang Isbat 2025

Puncak Arus Mudik di Pelabuhan Merak, Polisi Buka Tutup Jalan

Berdasarkan informasi resmi dari Kementerian Agama (Kemenag), sidang isbat untuk penetapan awal Syawal 1446 H atau Idul Fitri 2025 akan berlangsung pada hari Sabtu, 29 Maret 2025. 

Hal ini disampaikan oleh Dirjen Bimas Islam, Abu Rokhmad, saat memimpin rapat persiapan sidang isbat di kantor Kemenag, Jakarta, pada 18 Maret 2024.

Kakorlantas Tinjau Pelabuhan Merak, Puncak Mudik Diprediksi H-3 Idul Fitri 2025

Abu Rokhmad menjelaskan bahwa sidang isbat akan dilakukan melalui beberapa tahapan. Proses pertama adalah seminar mengenai posisi hilal atau bulan sabit yang menandai awal Syawal 1446 H. 

Seminar ini akan dimulai pada pukul 16.30 WIB dan berlanjut hingga menjelang maghrib. Setelah itu, sidang isbat akan dilaksanakan secara tertutup sekitar pukul 18.45 WIB. Hasilnya akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama.

Metode Hisab dan Rukyat

Penentuan awal Syawal 1446 H akan dilakukan dengan menggunakan dua metode: hisab dan rukyat.

Metode hisab adalah perhitungan astronomi berdasarkan posisi benda langit, sedangkan rukyat adalah pengamatan langsung terhadap hilal. 

Abu Rokhmad mengungkapkan bahwa ijtimak atau konjungsi bulan, yang menandai awal bulan Syawal, terjadi pada 29 Maret 2025 pukul 17.57 WIB.

Namun, berdasarkan data astronomi, posisi hilal pada saat terbenam matahari masih berada di bawah ufuk, dengan ketinggian sekitar minus tiga di Papua dan minus satu di Aceh.

“Data-data astronomi ini akan kami verifikasi melalui mekanisme rukyat,” tegas Abu Rokhmad. Verifikasi ini penting untuk memastikan kesesuaian antara perhitungan astronomi dan pengamatan hilal di lapangan.

Menurut Abu Rokhmad, rukyat bukan hanya sebatas ritual, melainkan merupakan bagian dari sunnah Nabi Muhammad SAW. 

"Rukyat ini juga bagian dari syiar Islam. Ini penting untuk melestarikan tradisi Islam yang sudah ada sejak zaman Nabi," tambahnya. 

Selain itu, rukyat memiliki dimensi pengetahuan yang berguna untuk mengkonfirmasi hasil perhitungan hisab.

Proses Rukyatul Hilal

Rukyatul hilal, yaitu pengamatan hilal atau bulan sabit, akan dilakukan di 33 titik di seluruh Indonesia, dengan satu titik di setiap provinsi kecuali Bali. Bali tidak akan ikut serta dalam rukyat hilal karena bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi

Abu Rokhmad menekankan bahwa proses rukyat ini bukan hanya soal melihat hilal, tetapi juga merupakan upaya untuk memastikan keakuratan perhitungan astronomi.

Proses rukyat ini juga melibatkan berbagai instansi terkait, seperti LAPAN, BMKG, BRIN, dan Planetarium Bosscha.

Selain itu, Kemenag juga mengundang perwakilan dari duta besar negara sahabat, ahli falak, serta organisasi masyarakat (ormas) Islam.

Dalam rangka persiapan sidang isbat, Kemenag RI telah menggelar rapat koordinasi daring yang diikuti oleh Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) dari Kantor Wilayah Kemenag Provinsi se-Indonesia.

Dirjen Bimas Islam, Abu Rokhmad, mengingatkan bahwa proses rukyat pada 29 Maret 2025 sangat penting untuk membuktikan keakuratan perhitungan hisab.

"Ini bukan hanya soal melihat hilal, ini soal pembuktian. Kita ingin memastikan bahwa perhitungan hisab yang akurat benar-benar sesuai dengan kenyataan di lapangan," ujar Abu Rokhmad. 

Ia menambahkan bahwa meskipun hasil hisab menunjukkan hilal masih berada di bawah ufuk, proses rukyat tetap dilakukan sebagai bentuk dedikasi terhadap ilmu astronomi dan sebagai wujud cinta pada sunnah Rasulullah SAW.

Abu Rokhmad juga menekankan bahwa rukyat hilal bukan sekadar kegiatan teknis, melainkan juga merupakan kolaborasi lintas sektor antara para ilmuwan, ahli falak, dan masyarakat Islam untuk menjaga syiar Islam dan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan.

Live Streaming Sidang Isbat

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti jalannya sidang isbat secara langsung, Kemenag menyediakan akses live streaming melalui berbagai platform resmi. 

Sidang isbat akan disiarkan melalui kanal resmi Kemenag di YouTube dan Instagram. Selain itu, TVRI juga biasanya turut menyiarkan sidang isbat ini secara langsung melalui saluran televisi mereka.

Berikut adalah beberapa link alternatif untuk menyaksikan sidang isbat penentuan 1 Syawal 1446 H atau Idul Fitri 2025:

YouTube Kemenag RI

Instagram Kemenag RI

TVRI: klik.tvri.go.id

Sidang isbat penetapan Idul Fitri 2025 akan digelar pada Sabtu, 29 Maret 2025, dan hasilnya akan diumumkan oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Dengan menggunakan metode hisab dan rukyat, sidang ini akan menentukan kapan umat Islam di Indonesia merayakan 1 Syawal 1446 H. Rukyatul hilal yang dilakukan di 33 titik di seluruh Indonesia akan memastikan akurasi penetapan hari raya Idul Fitri, yang merupakan bagian dari tradisi Islam dan syiar yang penting bagi umat Muslim.