Selain untuk Wisata, Pantai Tanjung Kait Merupakan Tempat Favorit Para Pemancing di Tangerang

Pantai Tanjung Kait, Tangerang.
Sumber :
  • Instagram

Banten.viva.co.idPantai Tanjung Kait adalah destinasi wisata yang cocok untuk pemancing, keluarga dan backpacker. Terletak di dekat pesisir pantai, tempat ini lebih cocok disebut kampung nelayan. Di sini, banyak restoran yang menyajikan menu khas ikan laut yang lezat. Selain itu, banyak spot pancing yang bisa ditemukan di bibir pantai, tengah laut, maupun dekat Pulau Rambut.

Temani Libur Nataru, Mal Tangerang Hadirkan Christmas On Ice ala Eropa

Pantai Tanjung Kait jadi salah satu wisata pantai di kabupaten Tangerang yang memang jumlahnya sedikit, dan kebanyakan kondisinya cukup memperihatinkan, hal ini karena kurangnya perhatian dari pihak terkait.

 

Menghidupkan Jiwa Nusantara, Kisah Zainul Arifin Sang Seniman Nasionalis

Pantai Tanjung Kait,Tangerang.

Photo :
  • Instagram

 

Abdul Goni, Pria Nyentrik Hobi Mancing, Resmi Jadi Anggota DPRD Kota Serang 2024-2029

Meski pantai ini memiliki banyak kekurangan, tidak layak jadi tempat berenang, dan banyak punglise(pungutan liar sekali) untungnya Pantai Tanjung Kait masih memiliki daya tarik, salah satunya suasana desa nelayan yang khas.

 

Pantai Tanjung Kait juga menawarkan suasana yang tenang dan sepi. Pengunjung bisa menikmati keindahan pantai yang masih alami dan melihat perahu-perahu nelayan yang menghiasi bibir pantai. Pengunjung juga bisa menyewa perahu untuk berlayar ke Pulau Untung Jawa atau sekadar mengitari pantai. Selain itu, pengunjung juga bisa memancing di tempat-tempat yang tersedia.

Fasilitas wisata yang tersedia di Pantai Tanjung Kait sudah cukup. Ada area parkir kendaraan yang luas, warung wisata, rumah makan seafood, spot foto instagramable, wahana permainan menarik, gazebo, tempat duduk wisatawan, toilet, mushola, dan perahu wisata.

Namun, terkadang sampah masih terdampar di pinggir pantai. Pengelola harus lebih memperhatikan kebersihan pantai agar lebih menarik pengunjung dan mendongkrak ekonomi warga sekitar.

Saat mengunjungi lokawisata Pantai Tanjung Kait, pengunjung akan menemukan sebuah klenteng yang sangat bersejarah, yang dikenal dengan nama Tjoe Soe Kong atau Qing Shui Zhu Shi. Klenteng ini juga sering disebut sebagai Klenteng Tanjung Kait oleh masyarakat sekitar.

 

Klenteng Tjoe Soe Kong, Tangerang.

Photo :
  • Instagram

 

Sejarah Klenteng Tanjung Kait sangatlah poluler hingga saat ini. Klenteng ini sudah berdiri sejak dua abad yang lalu, dan masih berdiri tegak meski pernah terdampak tsunami akibat letusan gunung Krakatau pada tahun 1883.

Meskipun perjalanan ke Pantai Tanjung Kait cukup jauh, namun rutenya tidak terlalu rumit. Selain itu, pentunjuk rute dapat ditemukan dengan mudah lewat Google Map atau GPS. Jika ingin menghindari kemacetan, sebaiknya berangkat pada hari-hari biasa dan hindari waktu-waktu sibuk seperti akhir pekan atau hari libur nasional.

Pantai Tanjung Kait memiliki area hutan mangrove, namun lokasinya berada di belakang kantor TNI AU. Pantainya juga masih terawat dan memiliki pemandnagan lebih indah. Namun kini tidak lagi dibuka untuk umum.

Jika ingin berkunjung ke hutan mangrove maka bisa berkunjung ke Taman Mangrove Ketapang yang jaraknya sekitar 6 kilometer dari Pantai Tanjung Kait atau butuh perjalanan sekitar 16 menit.

Hampir kebanyakan pengunjung yang datang ke tempat ini untuk memancing. Tempat ini cocok untuk memancing kapal atau pun bagan tancap. Bagi para pemancing, Pantai Tanjung Kait adalah tempat yang cocok untuk menikmati pengalaman memancing yang menyenangkan.

Untuk menangkap ikan di Bagan Tanjung Kait, pemancing biasanya menggunakan beberapa jenis umpan jitu seperti udang, cumi-cumi, dan ikan kecil. Selain itu, umpan buatan seperti jigging, popping, dan casting juga sering digunakan. Di pantai ikannya cukup berlimpah ada ikan kuro, sembilang, dan samge. Ikan-ikan populer seperti Kerapu dan Jenaha juga sering ditangkap oleh para pemancing di spot memancing bagian tengah.

Harga sewa bagan pancing beragam, biasanya untuk bagan pinggir Rp30.000, bagan semi Rp40.000 dan bagan tengah Rp50.000, semua ongkos tersebut sudah termasuk biaya antar-jemput kapal ke bagan untuk 1 orang. Satu bagan dapat memuat sekitar 6-8 pemancing, idealnya untuk 4 orang pemancing.

 

Pantai Tanjung Kait,Tangerang.

Photo :
  • Instagram

 

Saat sore hari, pantai akan semakin cantik dengan siluet perahu-perahu nelayan yang terlihat jelas di bawah cahaya matahari. Pengunjung juga bisa menyaksikan para nelayan bersiap-siap untuk mencari ikan di laut saat matahari terbenam.

Menyaksikan keindahan sunset di Pantai Tanjung Kait bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Pengunjung akan disuguhi dengan warna-warna indah yang memenuhi langit, dengan gradasi merah, oranye, kuning, dan ungu yang memukau.

Meski pengelolaan Pantai Tanjung Kait belum maksimal, karena akamsi(anak kampung situ) yang mengelolanya. Beberapa pengunjung mengeluhkan biaya tiket masuk yang terlalu mahal, terlebih pengunjung banyak yang harus membyar beberapa kali tiket masuk.

Namun berdasarkan keterangan, tiket masuk Pantai Tanjung Kait yang benar yaitu kendaraan roda dua Rp10.000 dan kendaraan roda empat Rp20.000, itu pun hanya perlu membayarnya sekali saja.

Jadi, bagi para pengunjung yang ingin menikmati keindahan pantai yang masih alami dan suasana yang tenang, Pantai Tanjung Kait bisa menjadi pilihan yang tepat. Selain menikmati olahan seafood yang segar dan lezat, pengunjung bisa menyewa perahu untuk berlayar ke Pulau Untung Jawa atau sekadar mengitari pantai.