Sejarah Pelabuhan Merak, Gerbong Kereta Bisa Masuk Ke Kapal

Pelabuhan Merak
Sumber :
  • Viva.co.id

Banten.Viva.co.id - Siapa yang tak tahu Pelabuhan Merak, di Kota Cilegon, Banten. Pelabuhan di ujung barat Pulau Jawa itu, nyatanya sudah berusia 111 tahun.

MPR Bakal Panggil Direksi PT Krakatau Posco, Ada Apa?

Berdasarkan berbagai sumber sejarah, Pelabuhan Merak berdiri sekitar awal 1912, atas dasar perintah Pemerintah Kolonial Hindia Belanda ke perusahaan kereta api, bernama Staatspoorwegen untuk mengelola transportasi di Banten.

Baca Juga : 

Sebanyak 40 Anggota DPRD Cilegon Resmi Dilantik

Penantian 15 Tahun, Akhirnya Warga Kota Serang dapat Melintasi Frontage Unyur, Hanya Bisa Digunakan

Nunia Tamansari Hotel Serang Luncurkan Menu Terbaru, Harganya Murah Meriah, Yuk Cobain

Wacana Penerapan Tarif KRL Commuterline Berbasis NIK Kebijakan Tidak Masuk Akal

BTW Bersama Lion Air Buka Layanan Umrah dan Haji : Perdana Diterbangkan 433 Jemaah ke Tanah Suci

Atas dasar perintah itulah Pelabuhan Merak dibangun, tepatnya di ujung rel kereta api jurusan Tanah Abang-Merak. Pelabuhan itu juga menunjang ekspor impor pemerintah Hindia Belanda kala itu ke luar negeri, melalui Selat Sunda.

Singkat cerita, setelah Indonesia merdeka, Pelabuhan Merak tetap melayani ekspor impor. Kemudian, pemerintah Indonesia juga membuka rute penyebrangan dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Panjang, di Lampung, pada 1952.

Pada 1959, pengelolaan Pelabuhan Merak berpindah ke Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP) dari yang sebelumnya dikelola oleh Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).

Hingga 1970, Departemen Perhubungan (Dephub) kala itu membangun Pelabuhan Bakauheni di Lampung dan pada 1980 Pelabuhan Merak dan Bakauheni dijadikan sebagai pelabuhan khusus feri atau kapal penyeberangan. Pelabuhan Merak juga pernah melayani penyebrangan menuju Stasiun Teluk Betung, Lampung.

Stasiun Teluk Betung terletak di daerah Gudang Garam, dekat Pelabuhan Cungkeng. Stasiun itu terakhir digunakan tahun 1967. Pada saat masih beroperasi, relnya memanjang hingga Muara Panjang, lalu berbelok ke Garuntang menuju Stasiun Tanjungkarang hingga ke Pelabuhan Panjang.

Namun kini, bangunannya hanya tinggal sejarah yang mengisahkan transportasi utama pengantar para transmigran dari Pulau Jawa ke Sumatera kala itu.

Kini, Pelabuhan Merak telah bertransformasi semakin modern, dengan pemberlakukan e-ticketing. Setiap penumpang, wajib membeli tiket maksimal satu hari sebelum pemberangkatan melalui aplikasi ferizy.

Awalnya hanya ada satu dermaga yang tersambung dengan rek kereta dan gerbong nya bisa masuk ke dalam kapal, kini sudah tersedia tujuh dermaga dengan satu dermaga eksekutif yang melayani rute penyebrangan Pelabuhan Merak-Pelabuhan Bakauheni, di Lampung.

Untuk Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak diberi nama Dermaga Sosoro, yang bermakna ruang penerimaan tamu untuk pejabat agung. 

Pelabuhan di ujung barat Pulau Jawa itu selalu ramai saat libur panjang atau arus mudik terjadi. Pejabat tinggi negara hingga presiden, selalu menyempatkan diri datang ke pelabuhan untuk memastikan kelancaran kendaraan.