Merenungi Kehidupan Melalui Tujuh Falsafah Jawa

Tokoh wayang dalam pewayangan
Sumber :
  • ANTVKlik

Banten.Viva.co.id - Merenungi filosofi atau falsafah Jawa dalam kehidupan sehari-hari, memiliki makna mendalam dan diyakini bisa membuat manusia selamat bahkan damai dikehidupannya. Nyaris seluruh masyarakat Jawa, masih menggunakan filosofi atau falsafah Jawa dalam segala lini kehidupannya. Falsafah Jawa itu masih mereka pegang teguh dalam segala tindak tanduknya.

Tanggal Berapa KLJ Tahap 4 Tahun 2024 Cair? Berikut Jadwalnya, Ayo Simak Info dari Dinsos DKI Jakarta

Masyarakat Jawa khususnya, seringkali menggunakan unen-unen atau bahasa istilah, untuk menata hidup. Warisan budaya pemikiran orang Jawa, mampu menambah kedewasaan dalam hidup bagi banyak manusia.

Berikut tujuh filosofi atau falsafah Jawa dalam kehidupan manusia:

Tim Pembina Samsat Bergerak Bantu Korban Banjir di Kabupaten Pandeglang

Kehidupan Orang Jawa Dalam Tokoh Pewayangan

Photo :
  • Viva.co.id

1) Alang-alang Dudu Aling-aling, Mergoning Kautamaan, artinya, persoalan dalam kehidupan bukan penghambat, melainkan jalannya kesempurnaan.

Masjid HIPMI Pertama di Indonesia Resmi Berdiri di Kabupaten Lebak

2) Nrimo Ing Pandum, artinya, dalam hidup, manusia harus berusaha dan berdoa secara maksimal, untuk mencapai cita-cita. Namun hasilnya, tetap berserah diri dan bertawakal kepada Tuhan YME.

3) Jer Basuki Mawa Beya, artinya, untuk mencapai suatu tujuan atau cita-cita yang mulia diperlukan biaya atau usaha.

4) Becik Ketitik, Olo Ketoro, artinya, kebenaran atau kebaikan akan muncul, walau dipendam rapat-rapat. Keburukan, akan diketahui walupun disembunyikan dengan rapat.

Pewayangan Jawa

Photo :
  • Viva.co.id

5) Ing Ngarso Sung Tuloso, Ing Madyo Bangun Karaso, Tutwuri Handayani, artinya, sikap kesatria atau jadi pemimpin jika berada di depan, menjadi teladan atau contoh yang baik jika berada di tengah, menjadi pendukung saat berada dibarisan belakang, bukan penghalang atau beban bagi yang lain.

6) Sopo Sing Salah Seleh, Sopo Seng Bener Ora Nakal Keblinger, artinya, yang salah pasti akan ketahuan juga dan siapa yang benar tidak akan mudah terjebak.

7) Ojo Dumeh, artinya, jangan menggerutu, jangan sok, jangan sombong, jangan menganggap remeh.

Â