Info Penting dari Kementrian Pertanian Agar Petani Terhindar Dari Hama dan Panen Meningkat

Petani
Sumber :
  • Viva.co.id

Banten.Viva.co.id - Kini, petani Indonesia bisa memprediksi datangnya serangan hama yang bisa merusak tanamannya. Alat ramal datangnya hama itu diberi nama Sistem Informasi Forecasting Organisme Pengganggu Tumbuhan Nasional atau Sifortuna yang dikembangkan oleh Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT), Kementerian Pertanian (Kementan).

1,2 Juta Warga Banten Terjerat Pinjol, Nilainya Mencengangkan

Sifortuna merupakan media diseminasi informasi prakiraan serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada komoditas tanaman pangan yaitu padi, jagung, kedelai, serta aneka kacang dan umbi (Akabi).

Baca Juga : 

Ada 46 Gempa Bayah Susulan di Samudra Hindia

dr Zaidul Akbar Bagikan Cara Sehatkan Jantung Hingga Darah Pakai Bumbu Dapur

Dibutuhkan Lulusan SMA, Bea Cukai Buka Loker Terbaru untuk 3 Posisi, Ini Cara Pendaftarannya

Gempa Bayah Terasa Sampai Sukabumi, Warga Sempat Keluar Rumah

Pemeran Pria Video Porno Guru dan Murid, Menyerahkan Diri ke Polda Banten

Jika akan ada serangan organisme penggangu tumbuhan atau hama, aplikasi tersebut akan memberikan peringatan dini, sehingga petani bisa mengantisipasinya, agar hasil pertanian bisa tetap maksimal.

"Sifortuna merupakan wujud komitmen BBPOPT dalam rangka peningkatan pelayanan peramalan OPT untuk para petani, petugas maupun stakeholder terkait, guna memonitor perkembangan OPT, sehingga ketika OPT terkendali maka hasil panen dan produktivitas akan ikut terdongkrak," ujar Yuris Tiyanto, Kepala BBPOPT, dalam keterangan resminya yang ditulis Sabtu, 11 November 2023.

Aplikasi yang memiliki banyak kelebihan ini telah resmi diluncurkan di Purwakarta, Jawa Barat, serta bisa digunakan petani, sejak Kamis, 09 November 2023 kemarin.

Aplikasi pemantau hama atau diberi nama Sifortuna dianggap lebih baik dibanding aplikasi sebelumnya, Siperditan. Lantaran, Sifortuna memiliki sistem peramalan dan antisipasi real time, sehingga bisa membantu para petani.

Petani di sawah

Photo :
  • VivaJatim

Selain Sifortuna dan Siperditan, Kemenhan melalui BBPOPT juga mengembangkan teknologi DAT atau kepanjangan dari Disruptive Agriculture Technology untuk padi, jagung dan kedelai.

Teknologi ini merupakan rekayasa komponen-komponen yang menjadi input produksi, sehingga dapat meningkatkan produktivitas melalui efisiensi penggunaan tenaga kerja, rasionalisasi sarana produksi, optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lahan sesuai dengan agroekosistem, serta dengan memperhatikan aspek pasar. 

"Saat ini sudah ada aplikasi sejenis seperti Siperditan, namun ini beda, terdapat fitur prakiraan dan pengendalian, juga terdapat fitur simulasi potensi kehilangan hasil dan biaya pengendalian minimum, sehingga Sifortuna bisa disandingkan dan saling melengkapi dengan aplikasi yang sudah ada," ujar Suwandi, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, dalam keterangan resminya yang ditulis Sabtu, 11 November 2023.