Gunung Anak Krakatau Alami 514 Kali Gempa Letusan
Banten.Viva.co.id - Gunung Anak Krakatau masih menunjukkan aktifitasnya. Sejak meletus dan menyebabkan tsunami senyap Selat Sunda pada 2018 silam, statusnya masih di Level III atau Siaga.
Sepanjang 2023 ini, Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan Selat Sunda itu telah mengalami 415 kali gempa letusan. Ketinggian semburan abu vulkaniknya bervariasi, bahkan ada yang mencapai 3.500 meter.
Baca Juga :
Warga Bakar Pasar Malam Akibat Pengunjung Mati Tersengat Listrik
Jadi Calon Pj Walikota Serang Paling Tajir, Nanang Saefudin Tak Memiliki Mobil Berdasar LHKPN
Gunung Anak Krakatau Meletus, Semburkan Abu Vulkanik 1.000 Meter
"Aktivitas erupsi masih terjadi setiap tahunnya dan selama tahun 2023, telah terekam sebanyak 415 kali gempa letusan, dengan ketinggian kolom erupsi bervariasi antara 50 meter hingga 3500 meter di atas puncak," ujar Hendra Gunawan, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dikutip dari situs resmi vsi.esdm.go.id, pada Minggu, 29 Oktober 2023.
Karena aktifnya gunung berapi tersebut, masyarakat dilarang mendekat dalam radius 5km dari puncak kawah, karena rawan terkena lemparan material letusan.
Sedangkan sebaran abu vulkaniknya, tergantung arah dan kecepatan angin. Menyikapi aktifitas gunung api ditengah laut itu, badan geologi terus berkoordinasi dengan BPBD Lampung dan Banten, untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi.
Masyarakat juga diminta tidak mudah percaya dengan berbagai isu mengenai letusan hingga tsunami di Gunung Anak Krakatau. Warga diminta selalu memperbaharui informasinya melalui sumber terpercaya.
"Potensi bahaya longsoran tubuh Gunung Anak Krakatau secara historis merupakan ancaman bahaya permanen yang perlu selalu diwaspadai dan diantisipasi," jelasnya.
Gunung Anak Krakatau yang berlokasi di perairan Selat Sunda dan masuk dalam administratif Provinsi Lampung itu berketinggian 195 meter dari permukaan laut (mdpl). Aktifitasnya dipantau dari dia provinsi, pertama di Pos Pasauran, Banten, dan sisi lainnya dipantau dari Pos Pengamatan Gunungapi Hargo Pancuran Kalianda, Lampung.
"Gunung api ini dipantau secara visual dan instrumental," terangnya.
Untuk informasi dapat menghubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi (022) 7272606 di Bandung (Provinsi Jawa Barat) atau Pos Pengamatan G. Krakatau (0254) 651449 atau 085846324506 di Pasauran (Provinsi Banten).