Panas! Calvin Verdonk Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Kecurangan Bahrain dan China

Calvin Verdonk Latihan Bersama Timnas Indonesia
Sumber :
  • PSSI

Banten.viva.co.idCalvin Verdonk kembali ke Belanda setelah membela Timnas Indonesia dalam dua laga krusial di Kualifikasi Piala Dunia 2026

AFC Bakal Tolak Permintaan Bahrain Bermain Diluar Indonesia

Pemain yang kini membela NEC Nijmegen itu mencurahkan isi hatinya tentang pengalaman pahit saat berlaga melawan Bahrain dan China.

Dalam wawancara dengan media Belanda, Forza NEC, Calvin tak menutupi rasa kecewanya. Meski Indonesia berharap meraih tiga poin penuh, kenyataan berkata lain. 

AFC Menerapkan Standar Ganda, Bantu Bahrain Main Diluar Indonesia

"Ini pertandingan di mana seharusnya kami bisa meraih poin penuh, tapi sayangnya itu tak terjadi," ungkap Calvin.

Salah satu momen yang masih membekas di benak Calvin adalah ketika Timnas Indonesia berhadapan dengan Bahrain. 

PSSI Pastikan Laga Indonesia vs Bahrain Tetap Digelar di Jakarta, Jamin Keamanan Maksimal

Pertandingan tersebut berakhir imbang 2-2, namun bukan tanpa kontroversi. 

Calvin menyoroti kepemimpinan wasit yang dianggap berat sebelah, terutama saat Bahrain mencetak gol di menit ke-99.

“Wasit di pertandingan itu benar-benar buruk. Kami diberi tahu ada tambahan waktu enam menit, tapi mereka mencetak gol di menit ke-99," ujarnya. 

"Sepertinya wasit sengaja membiarkan permainan berlanjut hingga Bahrain mencetak gol,” keluhnya. 

Calvin juga mengakui bahwa permainan Timnas Indonesia sendiri tidak optimal saat melawan Bahrain. 

Meskipun kontroversi wasit menjadi sorotan, ia merasa timnya kurang beruntung dalam situasi tersebut.

Laga melawan China juga tak berakhir manis bagi Indonesia. Calvin menceritakan bagaimana Timnas Indonesia sebenarnya difavoritkan menang dalam pertandingan tersebut, namun akhirnya harus menyerah dengan skor 1-2.

“Kami difavoritkan melawan China, tapi kami langsung tertinggal di babak pertama. Setelah itu, sulit untuk bangkit,” jelas Calvin. 

Ia juga mengkritik strategi China yang suka mengulur waktu, terutama saat unggul di babak pertama.

“Kiper mereka selalu terjatuh dan berpura-pura cedera tulang rusuk. Ini bahkan sudah dimulai saat skor masih 0-0. Kami mencoba mengejar, tapi gol balasan datang terlambat,” tambahnya dengan nada kesal.

Calvin menekankan bahwa selain faktor eksternal, seperti wasit dan trik dari lawan, Timnas Indonesia juga punya tanggung jawab atas kekalahan tersebut. 

Menurutnya, salah satu faktor kunci yang membuat Indonesia gagal bangkit melawan China adalah kurangnya konsentrasi, terutama di awal permainan.

"Dalam pertandingan seperti itu, jika Anda tertinggal sejak awal, sangat sulit untuk bangkit,” ujar pemain berdarah Aceh ini. 

Dia berharap ke depannya Timnas Indonesia bisa lebih fokus dan tidak mudah terpengaruh oleh taktik lawan yang mencoba mengulur waktu.

Meskipun hasil di Kualifikasi Piala Dunia ini mengecewakan, Calvin masih memiliki harapan besar untuk Timnas Indonesia di masa mendatang. 

Ia percaya bahwa dengan perbaikan dalam beberapa aspek, Indonesia bisa tampil lebih baik di pertandingan-pertandingan berikutnya.

“Kami masih punya peluang. Yang penting adalah belajar dari kesalahan dan tetap optimis,” pungkasnya.