Yayan Alfian Nugraha, Doktor Pemberi Beasiswa Full Ke Warga Tidak Mampu
Perjuangan menempuh pendidikan di kampus ITB Banten di ceritakan oleh Daud (23), Warga Carenang, Kabupaten Serang, Banten, yang pernah menjadi tukang kebun harian di dekat rumahnya dan menanam padi di sawah orangtuanya.
Sekitar satu tahun dia menjalaninya, tak malu dan tanpa mengeluh. Dia yakin suatu saat peruntungan datang padanya. Hingga suatu saat, oleh pemilik rumah yang rumput dan tanamannya selalu di rawat oleh Daud, menawarinya untuk berkuliah melalui jalur beasiswa penuh hingga lulus.
"Saya kan sering bantuin dirumahnya, ngebantuin kadang bersih-bersih rumputnya gitu, rumahnya di Carenang juga. Abis itu di tawarin, katanya ada beasiswa, mau di ambil apa enggak. Kata saya iya enggak apa-apa di ambil aja kalau ada kesempatan, yaudah di ambil," ujar Daud, ditemui dikampusnya, di Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Banten, Senin, September 2023.
Dia pun memilih tinggal di kampus, ruangan BEM atau UKM menjadi tempatnya melepas lelah di malam hari. Mahasiswa jurusan Keuangan Perbankan ini mengaku untuk memenuhi kebutuhan hariannya, seperti makan, dia membantu karyawan di ITB Banten yang membutuhkan tenaganya. Jika masih ada uang tersisa, rupiah itu digunakannya untuk ongkos pulang ke rumahnya, jika tidak ada tebengan untuk pulang kampung. Lantaran bapaknya tinggal seorang diri.
"Pulang seminggu sekali, kadang sama temen pulangnya, nebeng naik motor. Kalau enggak ada tebengan enggak pulang dulu, karena enggak ada ongkos. Makannya Alhamdulillah ada aja, kalau ngebantu foto copy di depan, jadi ada uang," terangnya.
Senasib sepenanggungan, Fahad Miftahudin (21) juga harus berjuang lebih untuk merasakan bangku kuliah di Ibu Kota Banten. Junior dari Daud yang kini duduk di semester empat ini bercerita, orangtuanya dulu ikut disebuah perusahaan konveksi. Namun semenjak covid-19 menerpa, orangtuanya tidak lagi bekerja dan hanya mengandalkan warga sekitar Pontang, Kabupaten Serang, Banten, yang membutuhkan jasa menjahit dirinya.