Telan Biaya Hampir 1 Triliun, Areal Stadion Internasional Banten Dipenuhi Ilalang dan Semak Belukar
- Yandi Sofyan/banten.viva.co.id
Banten.viva.co.id – Stadion Internasional Banten (Banten International Stadium) yang merupakan stadion multi-fungsi berkapasitas 30.000 kursi diresmikan pada 9 Mei 2022 di era kepemimpinan Wahidin Halim. Namun hingga kini kondisinya masih terbilang cukup memprihatinkan.
Berlokasi di Kecamatan Curug, Kota, stadion yang menelan biaya pembuatan sebesar Rp874,3 miliar itu pun belum sekalipun menggelar pertandingan sepak bola resmi. Pasalnya, jalan akses menuju stadion masih belum memadai sehingga berpotensi menimbulkan kemacetan bila menggelar pertandingan.
Padahal, stadion yang disebut-sebut sebagai stadion internasional pertama di Banten itu telah menggunakan rumput jenis zoysia matrella yang dianggap memenuhi standar FIFA, lampu berstandar AFC dan lintasan lari berstandar IAAF.
Berdasarkan pantauan di lokasi pada Kamis 16 Mei 2024 sekitar pukul 15.30 WIB, rumput ilalang menghiasi pinggiran di sepanjang jalur dari mulai pintu masuk hingga depan stadion sejauh hampir 200 meter. Bahkan, landmark bertuliskan "Banten International Stadium" nyari ditutupi oleh semak belukar.
Di pintu masuk areal stadion, terdapat pos security yang dijaga oleh 2 orang. Sejumlah warga terlihat melakukan jogging di sekitaran stadion. Sementara tampak pula sejumlah anak-anak yang bermain bola di areal parkir stadion.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten Arlan Marzan mengungkapkan, perawatan yang dilakukan masih seputar di areal dalam stadion meliputi rumput, kursi, listrik dan air dengan anggaran mencapai Rp1,5 miliar di tahun 2024.
"Kita jaga dulu kondisinya, supaya pas saat dilihat investor kondisinya baik," kata Arlan.
Namun, Arlan mengaku, pihaknya memang tidak menganggarkan biaya perawatan areal sekeliling stadion karena proses pengerjaannya akan diserahkan kepada pihak investor, meski sampai saat ini belum ada investor yang mau mengelola Stadion Internasional Banten.
"Kalau sekelilingnya enggak dianggarkan perawatannya, karena nanti mau sekalian saja dibangun (sport center), sayang kalau dianggarkan. Nanti investor itu bangun semua kawasan 60 hektare. Sejauh ini belum ada investor yang mau membangun kawasan sport center," terang Arlan.
"Kita masih menunggu yang minatnya," sambungnya.
Meski begitu, dikatakan Arlan, saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat agar mau menganggarkan APBN untuk pemeliharaan areal luar stadion, termasuk membuat jalan alternatif Baros - Petir untuk mencegah terjadinya kemacetan bila ada pertandingan.
"Kita lagi kerja sama dengan APBN juga dari kementrian, mereka mau menata area gerbang BIS, inshaallah tahun ini sedang kita koordinasikan. Kalau akses jalan, lagi dibuat alternatif Baros - Petir supaya saat pelaksanaan ada pengalihan, bisa one way jika ada event," tandasnya.