Selain Video Porno 18 Detik, BKD Temukan Video Lainnya Dengan Logo Mirip Pemprov Banten

Porno
Sumber :
  • Pixabay via VIVA.Co.Id

Banten.Viva.co.id - Video porno mengenakan logo mirip Pemprov Banten, ternyata banyak ditemukan di dunia maya. Salah satunya video porno berdurasi 18 detik yang menggemparkan masyarakat Banten.

Prabowo Efisiensi Anggaran, DPRD Banten Bakal Beli Motor Listrik Miliaran Rupiah

Dalam video tersebut, pemeran wanita berkulit putih, mengenakan kerudung biru bercorak cokelat, nampak membuka kancing baju serta merekamnya secara sadar. 

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banten telah melakukan investigasi, hasilnya menemukan beberapa link atau video yang beredar di dunia maya. Termasuk BKD menelusuri dugaan adanya link berbayar, untuk menonton video porno tersebut.

DPRD Minta Gubernur Banten yang Baru Fokus ke UMKM dan Ketahanan Pangan

"Link nya, ada link, saya juga lagi telusuri bener enggak itu link nya berbayar, kita lagi coba tracking kesitu," ujar Nana Supiana, Kepala BKD Banten, Senin, 11 Desember 2023.

BKD masih mendalami pemeran video porno itu, apalah benar pegawai di Pemprov Banten ataukah hanya seseorang yang mengenakan seragam dengan logo Pemprov Banten, untuk memenuhi hasrat seksualnya saja.

Kubu Helldy Agustian Minta Bawaslu Cilegon Profesional Tangani Aduan

BKD sangat berhati-hati menelusuri beredarnya video porno wanita cantik berseragam mirip ASN Pemprov Banten. Jika sudah terbukti, akan dilakukan sidang etik.

"Kita masih coba pastikan investigasi, apakah itu PNS apakah non PNS, kita enggak pada fitnah lah ya. Prinsip nya kehati-hatian, data nya clear, dan bisa kita sidang kode etik dan disiplin ya. Apakah itu ASN atau orang yang menggunakan seragam ASN," terangnya.

Saat ini BKD belum bekerjasama dengan kepolisian untuk melacak dan menginvestigasi pemeran video porno itu. Mereka masih menggunakan kemampuan Diskominfo untuk melacak video porno dengan logo mirip Pemprov Banten.

"Kalau pun itu bukan ASN tetep merugikan, kita bisa kerjasama dengan banyak pihak. (Polisi) belum, kita masih pakai Kominfo untuk link dan data nya," jelasnya.