Cerita Gadis Asal Pandeglang, Gapai Mimpi Jadi Guru Profesional Lewat Program PPG

Riski Rosmawanti
Sumber :
  • Yandi Sofyan/banten.viva.co.id

Riski mengakui program PPG mengubah banyak hal dalam dirinya. Terutama dalam proses menghadapi siswa di praktik belajar mengajar.

Jelang Tahun Baru Bulog Focus Perhatikan Harga Beras di Pasaran, DPRD Banten Berikan Apresiasi

Karena menurutnya, kemampuan menghadapi siswa diasah dalam mata kuliah social emosional learning. Mata kuliah ini menjadikannya belajar cara mengendalikan diri dan situasi serta sadar akan situasi lingkungan sosial yang menghadapnya.

“Karena bukan hanya materi, tapi bisa mengerti emosi siswa. Dan betul, belajar bisa menjadi hal membosankan kalau kita tidak menyisipkan esensi dari belajar itu sendiri,” ungkapnya.

Dugaan Pemotongan Bansos di Cibaliung Pandeglang Mencuat, APH Diminta Turun Tangan

Oleh karena itu, untuk menghadapi hal itu, Riski kini selalu berupaya mendekati para anak didiknya baik di tempat les maupun saat melakukan les private. Pasalnya ia saat ini belum mengajar di sekolah formal karena masih menunggu hasil tes PPPK yang tengah diikutinya.

Pengalamannya selama mengikuti program PPG, diakui Riski memberikan peran besar dalam pola mengajarnya agar anak didiknya lebih menyukai sebuah materi belajar. Terlebih lagi mata pelajaran Matematika yang sering digelutinya menjadi hal yang paling dihindari oleh sebagian anak.

Tim Pembina Samsat Bergerak Bantu Korban Banjir di Kabupaten Pandeglang

“Saya nerapin (pendekatan emosional). Alhamdulillah kedekatan saya dengan siswa lebih dekat, kepercayaan mereka ke saya juga lebih luas, akibatnya mereka lebih nyaman belajar dengan saya, transfer pengetahuan pun lebih mudah diterima,” ungkapnya.

“Ada pula teknik pernafasan yang diajarkan saat PPG, dan itu mengkondisikan kelas membangun batasan antara siswa dan guru agar lebih rileks, jadi kayak sebuah perawatan,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
img_title