Tekan Impor dan Maksimalkan EBT, Prabowo Komitmen Wujudkan Swasembada Energi di Indonesia

Prabowo Gibran
Sumber :

Banten.viva.co.id  –Calon Presiden RI nomot urut 2 Prabowo Subianto semakin gencar mengumumkan rencana kebijakannya di bidang energi dan lingkungan bila nantinya terpilih menjadi Presiden RI.

Andra-Dimyati Unggul di Pilgub Banten Versi Hitung Cepat, Relawan Tim 08 Ucapkan Selamat

Prabowo mengatakan, Indonesia tidak akan lagi mengimpor BBM jika dirinya terpilih menjadi presiden. Untuk mewujudkan hal ini, ia akan mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), khususnya biosolar atau biodiesel.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan produksi kelapa sawit terbesar di dunia. 

Bakal Pimpin Pertamina, Simon Mantiri dan Iwan Bule Paham Visi Prabowo Wujudkan Swasembada Energi

Dengan memanfaatkan kelapa sawit sebagai bahan baku biosolar, Indonesia bisa menjadi satu-satunya negara di dunia yang 100 persen BBM-nya menggunakan energi hijau.

Selain itu, Prabowo juga akan mendorong pengembangan energi baru terbarukan lainnya, seperti energi surya, angin, dan udara. Ia juga akan memperbaiki tata kelola minyak dan gas bumi (migas) nasional.

IPW dan TPDI Apresiasi Langkah KPK Usut Dugaan Korupsi Rp138 Miliar di Mahkamah Agung

Ditegaskan Prabowo, dirinya berencana menekan impor dengan menjalankan kebijakan swasembada energi, khususnya Bahan Bakar Minyak (BBM), tepatnya melalui pemanfaatan energi Baru Terbarukan (EBT).

“Kita tidak akan mengimpor BBM lagi saudara-saudara sekalian,” kata Prabowo di acara Dialog Publik di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jumat 24 November 2023. 

Dirinya mengaku akan mendorong pemanfaatan biosolar atau biodiesel, yakni bahan bakar berbasis minyak sawit. Sebab, Indonesia merupakan salah satu negara dengan produksi kelapa sawit terbesar di dunia.

Indonesia, lanjut Prabowo, akan menjadi satu-satunya negara di dunia yang 100 persen BBM-nya menggunakan energi hijau.

Ia mengatakan BBM yang digunakan di Indonesia masuk dalam kategori biofuel, yang diproduksi dari bahan-bahan organik.

“Dari kelapa sawit, dan dari jagung, dan dari tebu,” ucapnya.

Dalam konteks itu, Prabowo menekankan Indonesia harus bisa mencapai taraf swasembada energi.

Selain itu, ia juga menambakan Indonesia mampu mencapai swasembada pangan hingga udara. Cita-cita swasembada itu termaktub dalam delapan misi Asta Cita Prabowo-Gibran.

“Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, udara, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru,” bunyi poin nomor dua Misi Asta Cita.

Swasembada energi menjadi salah satu program kerja pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Dalam dokumen visi, misi, dan program kerja pasangan ini, swasembada energi menjadi salah satu fokus untuk mendorong kemandirian bangsa sebagai pendorong inovasi dan kemajuan.

Selain sektor energi, Prabowo – Gibran mengatakan bahwa untuk kemandirian bangsa, Indonesia perlu fokus swasembada sektor pangan sebagai pilar kehidupan, udara sebagai fondasi kehidupan yang berkelanjutan, ekonomi kreatif yang menampilkan keunikan dan kekayaan budaya, serta ekonomi hijau dan ekonomi biru.

“Dengan sumber daya alam yang melimpah, ekonomi hijau akan mendorong pertumbuhan berkelanjutan tanpa merusak lingkungan dan ekonomi biru akan menekan nilai penting dari kekayaan laut kita,” tulis dokumen visi, misi dan program kerja Prabowo – Gibran

Khusus untuk swasembada energi, ada 7 program kerja yang dicanangkan Prabowo – Gibran yang mencakup pengembangan energi baru terbarukan, minyak dan gas bumi, hingga mengatasi hambatan investasi di kedua sektor tersebut. Tujuh program kerja tersebut yaitu:

Satu, mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil sekaligus menjadikan Indonesia sebagai raja energi hijau dunia (super power) dalam bidang energi baru dan terbarukan (renewables) dan energi berbasis bahan baku nabati (bioenergi).

Dua, mengembalikan tata kelola migas dan pertambangan nasional sesuai amanat konstitusi, terutama Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.

Tiga, memperbaiki skema insentif untuk mendorong aktivitas temuan cadangan sumber energi baru untuk meningkatkan ketahanan dan kelangsungan energi nasional.

Empat, merevisi semua tata aturan yang menghambat untuk meningkatkan investasi baru di sektor energi baru dan terbarukan (EBT).

Lima, membangun kilang minyak bumi, pabrik etanol, serta infrastruktur terminal penerima gas dan jaringan transmisi/distribusi gas, baik oleh BUMN atau swasta.

Enam, mengubah konversi BBM menjadi gas dan listrik untuk kendaraan bermotor. Meningkatkan dan menambah porsi energi baru dan terbarukan dalam bauran listrik PLN.

Tujuh, melanjutkan dan memulai pengembangan kawasan ekonomi khusus yang terspesialisasi dengan mengembangkan ekonomi hijau dan/atau ekonomi biru.