Cek Fakta : Viralnya Aksi Kekerasan Pelajar SMA di Tangerang
- sherly (tangerang) / viva
Dalam kasus ini, akhirnya pihak SMA Yupentek 2 Curug, Kabupaten Tangerang pun memanggil orang tua korban dan pelaku untuk dilakukan proses penyelesaian. Hal ini karena, peristiwa yang terjadi pada 12 Oktober 2023 itu, telah lebih dulu diketahui pihak sekolah, sebelum akhirnya viral di media sosial.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMA Yupentek 2 Curug , Muhammad Farihin mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada proses pergantian jam pelajaran pukul 10.00 WIB. Dan diketahui pihak sekolah pada pukul 11.00 WIB.
"Pada saat kejadian, saat itu juga kita selesaikan, kita panggil orang tua kedua siswa yang masih duduk dibangku 1 SMA itu. Dimana, kita mintai keterangan, karena perlakuan atau tindakan mereka sudah melanggar perjanjian dengan sekolah. Secara tertulis, sebelum masuk ke sekolah ini, orang tua siswa dan siswa menandatangani perjanjian hal-hal yang dilarang, dalam hal ini poin tujuh adalah larangan aksi kekerasan dan bullying," katanya.
Sehingga, saat mendapati kejadian itu, pihak sekolah melakukan pemanggilan dan melakukan proses musyawarah.
"Tanggal 12 Oktober 2023, saat kejadian, kita panggil semua pihak yang terlibat. Dan disepakati untuk berdamai atau diselesaikan dengan kekeluargaan. Namun ternyata, malamnya video kekerasan itu tersebar di media sosial, sehingga pada 13 Oktober 2023, atau hari ini, kami kembali mempertemukan keduanya, ditambah adanya pengambilan keterangan oleh kepolisian," ujarnya.
Sepakat untuk Mediasi
Dalam permasalah antara kedua siswa itu, akhirnya disepakati untuk menempuh jakur mediasi dan berdamai, yang mana disetujui oleh keluarga korban dan pelaku.