Warga Beli Makan Jadi Korban Tawuran Geng Motor
- Yandi Deslatama/Banten.Viva.co.id
Setelah mempersenjatai diri dengan senjata tajam, mereka melanjutkan perjalanan ke arah Kota Cilegon, karena sudah janjian akan tawuran dengan Geng motor 21Stres.
"Selanjutnya geng Keizer menuju Cilegon melewati persimpangan serdang dan bertemu dengan korban yang akan membeli nasi uduk, tiba-tiba di hadang kemudian di tabrak dan diayunkan sama celurit, mengenai paha, kaki kanan dan kaki bagian bawah," terangnya.
Mirisnya, pelaku tawuran yang tertangkap polisi ada yang berusia 13 tahun dan masih duduk di kelas 1 SMP, berinisial FF. Kemudian pelaku lainnya, RFK dan paling tua berinisial MIB yang sudah berusia 22 tahun.
"Karena tidak menemukan musuh 21Stres, sehingga korban yang membeli nasi uduk itu diduga anggota 21Stres, tapi korban warga biasa, sudah berkeluarga, anak satu dan bekerja," jelasnya.
Kejadian miris, pelaku FF yang masih berusia 13 tahun dan kelas 1 SMP, pernah jadi korban bullying di pondok pesantren (ponpes) daerah Kabupaten Pandeglang, Banten. Dia mendapat kekerasan saat mengikuti kegiatan pramuka.
Karena kejadian tidak mengenakkan itu, FF memilih kabur dari pondok pesantren dan bersekolah umum. Di sekolah, dia bergaul dengan banyak orang, hingga diajak bergabung dengan geng motor Kezer.