Wawancara Eksklusif FIFA dengan Shin Tae Yong, Merubah Timnas Indonesia di Mata Dunia
- Instagram Presiden Jokowi
Ketika pertama kali menangani timnas Indonesia, Shin Tae-yong dikenal dengan kebijakannya "potong generasi", sebuah proses yang hasilnya kini bisa dinikmati penggemar, dengan munculnya bintang-bintang baru dalam diri Marselino Ferdinan, Rizky Ridho, Pratama Arhan, Ernando Ari hingga Hokky Caraka. Juru latih berusia 53 tahun itu pun menjelaskan mengapa harus mengambil langkah yang tergolong ekstrem tersebut.
"Mengapa saya lebih banyak memanggil para pemain muda? Karena ada beberapa pemain sebelumnya yang tidak menunjukkan usaha untuk mengubah mental dan fisik," tegas Shin Tae-yong. "Akhirnya ada keputusan untuk mengganti generasi, jadi pastinya saya berusaha mengubah mental dan fisik para pemain muda itu dan mereka pun mengikuti instruksi dengan baik."
"Mereka terus saya tantang untuk menjalankan apa yang saya perintahkan, mereka mematuhi itu dan mengikuti filosofi yang saya terapkan. Dengan begitu, ya mereka berkembang jadi lebih baik sehingga ini juga faktor mengapa kami bisa lolos sampai ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia."
Dalam dunia sepak bola, kerap terbukti bahwa bakat atau talenta saja tidak cukup jika tidak diimbangi dengan sikap yang baik. Pemahaman ini juga yang dianut oleh legenda sekaligus mantan pemain Seongnam Ilhwa Chunma tersebut dalam menentukan pemanggilan pemain.
"Sebagai pelatih pastinya melihat teknik atau keterampilan dasar para pemain, juga fisik. Tapi yang pasti dan utama adalah sikap para pemain," ungkapnya.
"Apakah pemain tersebut rela mengorbankan dirinya atau mau bekerja keras untuk tim, itu aspek pertama yang saya lihat sebelum pindah ke aspek fisik dan lain-lain."