Wawancara Eksklusif FIFA dengan Shin Tae Yong, Merubah Timnas Indonesia di Mata Dunia

Presiden Jokowi Serahkan Golden Visa ke Shin Tae Yong
Sumber :
  • Instagram Presiden Jokowi

 

Shin Tae-yong berpendapat bahwa berkembangnya sepak bola Indonesia tidak serta merta hasil kerja keras staf pelatih maupun para pemain saja, tapi juga adanya dukungan yang maksimal dari Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI). Salah satu kebijakan yang berdampak positif adalah memanggil pulang para pemain diaspora dengan kualitas dan jam terbang tinggi, seperti Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, Thom Haye dan Justin Hubner yang kini menjadi tulang punggung pasukan Merah Putih.

Official hingga Pemain Timnas Indonesia Usai Melawan Arab Saudi.

Photo :
  • Instagram

"Dengan masuknya Erick [Thohir] sebagai ketua umum PSSI, jadi ada banyak perubahan sistem yang otomatis mendukung timnas Indonesia secara penuh dan baik," ungkapnya. "Juga ada [program] pemain naturalisasi [diaspora] yang dibawa ke timnas Indonesia jadi bisa mengisi kekurangan atau kelemahan tim, sehingga tim ini bisa menjadi suatu kesatuan yang lebih baik dan bisa membuat sejarah di Piala Asia dan lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia."

 

Sebagai pendatang baru di fase kualifikasi yang terdiri dari 18 tim terbaik benua Asia, Indonesia merupakan salah satu tim yang paling tidak diunggulkan untuk bisa melangkah lebih jauh. Secara peringkat FIFA, Indonesia (133) kalah jauh dari calon lawan-lawan mereka di Grup C yakni para langganan Piala Dunia, Jepang (18), Australia (24), Arab Saudi (56), belum lagi Bahrain (80) dan Tiongkok (87). Dari fase ini, nantinya dua tim teratas di grup akan lolos langsung ke Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko, sementara posisi ketiga dan keempat akan melanjutkan perjuangan di putaran keempat.

 

Kata gentar tidak ada dalam kamus Shin Tae-yong dan sang pelatih menargetkan anak asuhnya dapat memberikan perlawanan kompetitif sembari juga mengusung target yang realistis menjelang dua pertandingan awal menghadapi Arab Saudi di Jeddah pada 5 September dan menjamu Australia di Jakarta pada 10 September.

 

"Seperti yang diketahui, dari peringkat FIFA saja Indonesia merupakan tim paling lemah saat ini, jadinya ketimbang [memaksakan diri] bersaing memperebutkan peringkat pertama dan kedua, mungkin lebih tepat kami harus bekerja keras untuk mencapai peringkat ketiga atau keempat sehingga bisa melaju sampai ke play-off dan dari sana mungkin kami bisa memperebutkan tiket ke Piala Dunia," terangnya.