Serangan Udara Rusia di Luar Kyiv Tewaskan 2 Orang, Zelenskyy Salahkan Rudal Korea Utara

Ilustrasi Perang Rusia Ukraina
Sumber :
  • Freepik/Freepik

Banten.viva.co.idSebuah serangan udara Rusia di luar Kyiv menewaskan dua orang dan melukai tiga lainnya pada hari Minggu. 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyalahkan serangan itu pada rudal buatan Korea Utara.

Dalam unggahannya di X, Zelenskyy menyampaikan belasungkawa kepada keluarga pasangan yang ia gambarkan sebagai “terbunuh secara tragis”.

“Tiga orang lainnya terluka, termasuk seorang anak laki-laki berusia 12 tahun,” katanya.

Belum ada komentar langsung dari Rusia mengenai serangan itu.

Serangan semalam Moskow juga melibatkan 57 pesawat serang tak berawak buatan Iran yang diluncurkan ke seluruh Ukraina.

Sebanyak 53 di antaranya berhasil dihancurkan oleh pertahanan udara, menurut angkatan udara Kyiv.

Wali Kota Odesa, Gennadiy Trukhanov, melaporkan adanya ledakan di kota tersebut pada hari Minggu dan mendesak penduduk untuk tetap berada di tempat penampungan.

Kebakaran juga terjadi di menara pendingin pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang memicu saling tuding antara Kyiv dan Moskow. 

Rusia, yang menguasai pembangkit listrik tersebut sejak awal invasi, mengklaim kebakaran telah dipadamkan. 

Meskipun tidak ada lonjakan radiasi yang terdeteksi, Ukraina terus memantau situasi dengan cermat.

Zelenskyy kembali menyerukan kepada sekutu Ukraina untuk memberikan "perisai udara lengkap" untuk melindungi semua kota dan komunitas Ukraina.

Ukraina Mengonfirmasi Serangan di Kursk

Serangan hari Minggu di Kyiv terjadi di tengah persiapan Ukraina menghadapi potensi serangan balasan Rusia atas pelanggaran perbatasan baru-baru ini di wilayah Kursk.

Kyiv mengirim ratusan prajurit yang didukung oleh kendaraan lapis baja, artileri, dan drone ke wilayah Kursk pada hari Selasa, menurut berbagai sumber.

Zelenskyy mengungkapkan bahwa Rusia telah melancarkan hampir 2.000 serangan lintas perbatasan dari Kursk ke wilayah Sumy di Ukraina selama musim panas. 

Ia menegaskan bahwa setiap serangan semacam itu akan mendapatkan respons yang setimpal.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut serangan Ukraina sebagai "provokasi skala besar".

Sementara itu kepala staf militer Rusia berjanji untuk menghancurkannya. Pihak berwenang Rusia juga telah mengumumkan keadaan darurat “tingkat federal” di Kursk.