Soal Infak Politik di DPC PKB Kota Serang, Ahmad Fauzi: Saya Tidak Tau Itu, Akankah Disanksi?
Banten.viva.co.id –Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kota Serang ramai dengan munculnya isu Infak Politik yang terjadi di DPC PKB Kota Serang.
Dimana pada Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Serang 2024, bagi siapapun calon yang mendaftar diminta infak untuk membiayai kader dan biaya makan.
Ketua DPC PKB Kota Serang Fatihudin mengakui, permintaan sejumlah uang itu merupakan infak untuk membiayai kader dan juga makan di acara pemaparan visi misi.
“Itu adalah infak. Infak untuk membiayai kader kita juga, artinya buat sekarang. Kalau kita membiayai sendiri nggak bisa, yang sanggup oke yaudah, dengan kesepakatan bersama untuk infak,” katanya.
Nilai yang diminta untuk infak mencapai puluhan juta rupiah yakni sekitar Rp20 juta sampai dengan Rp25 juta.
Menyikapi hal tersebut, Ketua DPW PKB Banten Ahmad Fauzi mengelak hal tersebut, menurutnya di PKB tidak tidak pernah ada seperti itu.
"Saya tidak tahu ada isu seperti itu. Saya kira politik ini dasarnya surat di dalam surat tertulis kami tidak pernah melakukan itu," katanya di kantor DPW PKB Banten Senin 20 Mei 2024.
Dikatakan Ahmad Fauzi, dirinya meyakini di DPC PKB manapun tidak mungkin terjadi hal yang seperti itu.
"Di DPC manapun, saya yakin tidak mungkin," katanya dengan tegas.
Diirnya juga mengaku tidak tau kalau di DPC PKB Kota Serang ada infak politik karena menurutnya sesuai arahan dari DPP, DPW itu tidak ada pungutan apapun.
"Saya tidak tau kalau itu, karena arahan dari DPP, DPW, desk pilkada kita sudah menyampaikan tidak ada pungutan apapun itupun," ujarnya.
Dikatakan Ahmad Fauzi sebagai salah satu buktinya kegiatan DPC PKB Kota Serang dilakukan di kantor partai.
"Kegiatan Kota Serang dilakukan di kantor partia bagaimana mau butuh duit," ujarnya.
Saat disingung kalau biaya infak dikeluarkan oleh setiap Bacalon yang mendaftar untuk biaya makan dirinya kembali menegaskan tidak tahu menahu.
"Oh saya gak tau kalau itu, kalau masalah makan kegiatan tidak ada, kita ada dana kas parpol, iuran juga. Saya tidak tau itu," ungkapnya.
Saat disingung akankah melakukan penyelidikan terhadap isu yang berkembang saat ini, Ahmad Fauzi kembali tegaskan tidak mengetahui hal tersebut.
'Apa yang diselidiki wong kita tidak pernah tau isu itu. Saya kira kalau itu gimana manggilnya kecuali yang bersangkutan lapor kepada kita jika akan selidiki, kalau cuma isu pengakuan sepihak, saya tidak tau itu," tutupnya.