Mahfud MD Gagal Membangun Citra Politik di Mata Publik, Tidak Efektif Dongkrak Elektabilitas

AB Solissa dan Mahfud MD
Sumber :
  • Instagram @sumsel.24

Terbukti, beberapa saat sebelum konferensi pers pengunduran diri ia bertemu dengan beberapa tokoh, termasuk dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, ucapnya.

Lanjut AB Solissa, detik-detik akhir hari pencoblosan ini, calon wakil presiden (cawapres) nomor 3 ini sedang berupaya menaikkan tingkat elektabilitas yang masih kedodoran dibandingkan dua kandidat paslon lain yang berkontestasi.

Setidaknya, kata AB Solissa paslon nomor 3 ini sedang berusaha masuk putaran kedua, namun masih kebingungan brand atau citra yang mau diambil sudah tidak ada ruang lagi.

Alasan melanjutkan pemerintah sudah di tangan nomor 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, sementara cap perubahan ada pada pasangan nomor 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

“Posisi ini sengaja diambil agar pasangan nomor urut 03 Ganjar-Mahfud bisa leluasa bergerak memperluas ceruk pemilih karena representasi merek Jokowi sudah terlanjur dikavling oleh Prabowo-Gibran, sedangkan oposisi merek atau antitesanya pemerintahan sudah diklaim oleh Anies-Muhaimin,” paparnya.

Dikatakan AB Solissa, mundurnya Mahfud ini hanya kepentingan pragmatis mengejar angka elektoral, bukan terkait etika agar menghindari konflik kepentingan, sebab momentumnya sangat terlambat, dan diperkirakan tidak akan berpengaruh besar.

“Saya melihat pengunduran diri Mahfud pada saat yang tidak tepat. Atas dasar alasan apapun, keputusan Mahfud untuk mundur akan dipandang sebagai kepentingan pragmatis jelang pencoblosan, bukan atas sebuah prinsip yang fundamental,” jelasnya.