Jalan di Lebak dan Pandeglang Berpotensi Longsor, DPUPR Banten Siagakan Alat Berat
- Freepik
Banten.Viva.co.id - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten menyiagakan alat berat selama musim hujan yang diprediksi terjadi dari November 2023 sampai Februari 2024.
Hal itu untuk mewaspadai adanya potensi jalan amblas akibat longsor di sejumlah ruas jalan Provinsi Banten akibat peralihan musim dari kemarau ke hujan.
Diketahui, pada musim kemarau panjang terjadi keretakan tanah di sejumlah wilayah terdampak kekeringan. Terutama Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
Kepala DPUPR Provinsi Banten Arlan Marzan mengatakan, saat ini pihaknya sudah mulai melakukan monitoring terhadap sejumlah ruas jalan di beberapa wilayah yang dianggap rawan terjadinya longsor.
Menurutnya wilayah yang dianggap berpotensi terjadinya longsor di musim penghujan seperti saat ini adalah wilayah Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.
“Memang beberapa lokasi khususnya daerah Pandeglang dan Lebak yang ini akan kita intensifkan kepada para kepala UPT untuk segera memobilisasi para penilik jalan untuk melakukan monitoring,” katanya, Senin (13/11/2023).
Arlan merinci untuk wilayah Kabupaten Lebak ruas jalan yang dirasa perlu mendapat perhatian lebih, guna mengantisipasi terjadinya jalan amblas akibat longsor adalah ruas Jalan Bayah-Cikotok, Jalan Cikotok-Batas Jawa Barat.
Kemudian ruas jalan penghubung menuju Gunung Luhur seperti jalan Cipanas-Warung Banten.
“Termasuk ruas Cipanas-Warung Banten, kemudian daerah-daerah seperti Bayah-Cikotok, Cikotok-Batas Jabar dan wilayah Pandeglang rata-rata,” terangnya.
Selain mewaspadai terjadinya jalan amblas, hal lain yang juga menjadi perhatiannya adalah terjadinya genangan di sejumlah ruas jalan di Provinsi Banten.
Khususnya di wilayah Tangerang Raya, DPUPR Provinsi Banten kini sudah mulai memfungsikan kembali sejumlah situ, hal itu dilakukan agar ketinggian air yang menggenangi ruas jalan tersebut dapat teratasi.
“Kalau Tangerang Raya insyaallah aman karena kita sudah melakukan beberapa strategi mulai penurunan situ-situ seperti situ Cipondoh, kemudian Kelapa Dua dalam rangka untuk memberi tampungan lebih besar,” tuturnya.
Tidak hanya itu DPUPR juga akan menempatkan sejumlah personil penilik jalan yang kaitannya dengan pengendalian banjir di wilayah Tangerang Raya.
“Kita tugaskan para penilik jalan di wilayah Tangerang Raya khususnya kaitan dengan pengendalian banjir, kita sudah siapkan petugas-petugas juru mantri situ, termasuk juru mantri air laut,” imbuhnya.
Di samping itu Arlan juga menegaskan, meski saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan, namun hal itu tidak mengganggu jalannya sejumlah proyek pengerjaan yang dilakukan oleh DPUPR.
Karena semua itu sudah diantisipasi oleh DPUPR, sehingga meski terjadi hujan, Arlan mengklaim sejumlah proyek pengerjaan berjalan lancar tanpa adanya kendala yang berarti.
“Kendala sudah kita antisipasi sih dengan kondisi hujan,” tandasnya
Banten.Viva.co.id - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten menyiagakan alat berat selama musim hujan yang diprediksi terjadi dari November 2023 sampai Februari 2024.
Hal itu untuk mewaspadai adanya potensi jalan amblas akibat longsor di sejumlah ruas jalan Provinsi Banten akibat peralihan musim dari kemarau ke hujan.
Diketahui, pada musim kemarau panjang terjadi keretakan tanah di sejumlah wilayah terdampak kekeringan. Terutama Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
Kepala DPUPR Provinsi Banten Arlan Marzan mengatakan, saat ini pihaknya sudah mulai melakukan monitoring terhadap sejumlah ruas jalan di beberapa wilayah yang dianggap rawan terjadinya longsor.
Menurutnya wilayah yang dianggap berpotensi terjadinya longsor di musim penghujan seperti saat ini adalah wilayah Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.
“Memang beberapa lokasi khususnya daerah Pandeglang dan Lebak yang ini akan kita intensifkan kepada para kepala UPT untuk segera memobilisasi para penilik jalan untuk melakukan monitoring,” katanya, Senin (13/11/2023).
Arlan merinci untuk wilayah Kabupaten Lebak ruas jalan yang dirasa perlu mendapat perhatian lebih, guna mengantisipasi terjadinya jalan amblas akibat longsor adalah ruas Jalan Bayah-Cikotok, Jalan Cikotok-Batas Jawa Barat.
Kemudian ruas jalan penghubung menuju Gunung Luhur seperti jalan Cipanas-Warung Banten.
“Termasuk ruas Cipanas-Warung Banten, kemudian daerah-daerah seperti Bayah-Cikotok, Cikotok-Batas Jabar dan wilayah Pandeglang rata-rata,” terangnya.
Selain mewaspadai terjadinya jalan amblas, hal lain yang juga menjadi perhatiannya adalah terjadinya genangan di sejumlah ruas jalan di Provinsi Banten.
Khususnya di wilayah Tangerang Raya, DPUPR Provinsi Banten kini sudah mulai memfungsikan kembali sejumlah situ, hal itu dilakukan agar ketinggian air yang menggenangi ruas jalan tersebut dapat teratasi.
“Kalau Tangerang Raya insyaallah aman karena kita sudah melakukan beberapa strategi mulai penurunan situ-situ seperti situ Cipondoh, kemudian Kelapa Dua dalam rangka untuk memberi tampungan lebih besar,” tuturnya.
Tidak hanya itu DPUPR juga akan menempatkan sejumlah personil penilik jalan yang kaitannya dengan pengendalian banjir di wilayah Tangerang Raya.
“Kita tugaskan para penilik jalan di wilayah Tangerang Raya khususnya kaitan dengan pengendalian banjir, kita sudah siapkan petugas-petugas juru mantri situ, termasuk juru mantri air laut,” imbuhnya.
Di samping itu Arlan juga menegaskan, meski saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan, namun hal itu tidak mengganggu jalannya sejumlah proyek pengerjaan yang dilakukan oleh DPUPR.
Karena semua itu sudah diantisipasi oleh DPUPR, sehingga meski terjadi hujan, Arlan mengklaim sejumlah proyek pengerjaan berjalan lancar tanpa adanya kendala yang berarti.
“Kendala sudah kita antisipasi sih dengan kondisi hujan,” tandasnya