Elektabilitas Naik Signifikan, Pengamat Sebut Prabowo dan Gibran Lebih Disukai Milenial dan Gen Z
- Instagram @prabowo
“Jadi saya sendiri melihatnya bahwa berpasangan dengan Gibran menambah penguatan, menambah suara dari kalangan milenial dan Gen Z dan di situlah saling mengisi antara Prabowo dengan Gibran,” ungkapnya.
“Jadi Prabowo elektabilitasnya sudah tinggi di milenial sekitar 40 persen dan ketika Gibran jadi cawapresnya atau dijodohkan dengan Prabowo, maka suara kalangan pemilih muda yang Gen Z dan milenial itu bertambah di kubu Prabowo karena ada Gibran,” tambahnya.
Dikatakan dosen Universitas Al-Azhar Indonesia itu, temuan survei bahwa pasangan Prabowo-Gibran unggul di kalangan milenial dan Gen Z sangatlah tepat, karena hal tersebut didukung dengan langkah-langkah blusukan yang terus dilakukan oleh Gibran.
Apalagi, lanjut Ujang, Gibran sering menggunakan diksi jika dia datang dari anak muda dan ini menjadi daya tarik yang besar.
“Bisa jadi juga iya, bisa saja terjadi karena Gibran kan jalan sana sini, blusukan sana sini, dia juga menceritakan dia sebagai sosok anak muda berusia 36 tahun, bisa saja sedikit banyak berdampak kepada kenaikan elektabilitas Prabowo dengan Gibran,” paparnya.
Oleh sebab itu, kehadiran Gibran menambah kekuatan Prabowo Subianto dalam meraih suara milenial dan Gen Z. Menurut Ujang, suara milenial dan Gen Z di Pemilu 2024 sangatlah tinggi dan menjadi penentu kemenangan.
“Jadi berpasangan dengan Gibran itu harapannya ingin mendapatkan dukungan yang lebih banyak lagi di segmen pemilih muda baik yang gen Z maupun milenial. Kehadiran Gibran sebagai cawapresnya Prabowo itu bisa menaikkan elektabilitas Prabowo atau menaikkan elektabilitas pasangan tersebut,” jelasnya.