Abuya Tb. Abdul Halim, Sosok Ulama dan Bupati Pandeglang yang Mengundurkan diri

Gapura makam Abuya TB. Abdul Halim
Sumber :
  • Screenshot akun Youyube Thurobi Channel

Banten.viva.co.id - Sosok Abuya Tb. Abdul Halim sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat Pandeglang. Abuya Tb. Abdul Halim merupakan seorang ulama sekaligus bupati Pandeglang periode 1947.

Jika Anda berkunjung ke pendopo Bupati Pandeglang di jalan Mayor Widagdo. Nama Tb. Abdul Halim masuk dalam daftar nama-nama bupati Pandeglang dari periode awal hingga saat ini. 

Abuya Tb. Abdul Halim dilahirkan sekitar tahun 1885 di Kadu Peusing, Kelurahan Kabayan, Kecamatan Pandeglang, Banten. 

Banten.viva.co.id mengutip Jurnal Agama dan Budaya berjudul Ulama Birokrat: Kiprah Abuya Tb. Abdul Halim Kadu Peusing dan memperjuangkan Banten yang ditulis Siti Nur Immamah, S. Suhaedi, dan Erdi Rudjikartawi UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Secara garis keturunan Abuya Tb. Abdul Halim berasal dari keturunan dari keluarga kesultanan Banten, serta ikut aktif dalam memperjuangkan merebut dan mengisi kemerdekaan, khususnya daerah Pandeglang Banten. 

Abuya Tb. Abdul Halim adalah tokoh ulama yang sifatnya tegas dan bijaksana, banyak dari ulama dan masyarakat lain berguru kepada Abuya Tb. Abdul Halim.

Kehidupan Abuya Tb. Abdul Halim sangat sederhana dalam hidupnya ia lebih mementingkan kemaslahatan umum.

Pada tahun 1945 Abuya Tb. Abdul Halim ikut tampil dalam perjuangan Banten bersama ulama-ulama lainnya. Abuya Tb. Abdul Halim yang pada saat itu ikut serta dalam perjuangan melawan Belanda di pilih oleh K.H Achmad Chatib agar menjadi Bupati Pandeglang pada tahun 1945.

Awalnya terjadi perselisihan antara masyarakat Pandeglang dan Ciomasuntuk menduduki kepemimpinan Bupati di daerah Pandeglang.

Namun kharismanya dan pengaruh yang sangat besar sehingga Abuya Tb. Abdul Halim terpilih menjadi Bupati Pandeglang. Masa kepemimpinan kurang lebih selama dua tahun.

Tepat pada Februari 1947 Abuya Tb. Abdul Halim, Bupati Pandeglang, di berhentikan karena permintaan sendiri, Abuya Tb. Abdul Halim kembali ke profesi semula yaitu menjadi da’i dan mengamalkan ilmunya di pondok pesantren yang didirikannya.

Pada tanggal 16 Dzulqo’dah 1378 H bertepatan dengan tanggal 24 Mei 1959 M Abuya Tb. Abdul Halim meninggal dunia dan dimakamkan di makam keluarga di daerah Kadu Peusing. Kepergian Abuya meninggalkan luka yang teramat dalam di hati keluarga dan masyarakat Pandeglang.