Cukup Dibawakan 5 Menit, Ini Kultum Ramadhan Singkat Tema Sedekah di Bulan Ramadhan

Kultum Ramadhan singkat tentang sedekah
Sumber :
  • Pixabay/Muhammedweb

Banten.viva.co.idBerikut ini adalah kultum Ramadhan singkat dengan tema sedekah di bulan Ramadhan. 

Inspirasi Ramadhan 2024, HDCI Serang Berbagi Takjil dan Santuni Yatim Piatu

Kultum Ramadhan singkat ini cukup dibawakan 5 menit saja, sehingga jamaah bisa fokus pada isi yang disampaikan. 

Kultum atau Kuliah Tujuh Menit adalah metode dakwah ceramah yang dibawakan secara singkat dan bisanya ada di bulan Ramadhan. 

Indosat Ooredoo Hutchison Ajak Masyarakat Rayakan Indah Ramadan Lewat Gerakan Sosial

Langsung saja simak berikut ini adalah pembahasan lengkap kultum Ramadhan singkat tentang sedekah. 

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Bakal Calon Walikota Serang Bambang Janoko Bagikan Takjil Gratis di Bulan Ramadan, Ini Pesannya

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT dengan telah diberikan nikmat yang luar biasa. 

Shalawat dan Salam mudah-mudahan terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, para Sahabatnya, dan seluruh pengikutnya.

Saudara-saudara yang dimuliakan Allah SWT 

Bulan Ramadhan adalah bulan dimana Allah SWT memberikan kesempatan kepada kita semuanya untuk memperbanyak ibadah, memperbanyak amal.

Karenanya Rasulullah SAW memberikan contoh kepada kita semua berbagai macam bentuk ibadah, di antara ibadah tersebut adalah memperbanyak bersedekah, memperbanyak berinfak di jalan Allah SWT. 

Sedekah itu memiliki makna yang luas, makna sedekah yang luas itu dicakup dalam hadits Nabi SAW:

وَتُعِينُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ، وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ

“Engkau membantu seseorang dalam hal kendaraanya, engkau membantu orang tersebut naik ke atas kendaraanya atau mengangkatkan barang-barangnya ke atasnya adalah sedekah. Perkataan yang baik adalah sedekah.” (HR. Bukhari-Muslim)

تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu.” (HR. At-Tirmidzi)

Maka sedekah memiliki makna yang luas, makna yang umum, dimana seluruh kebaikan yang kita berikan kepada orang lain itu masuk ke dalam makna sedekah. 

Sedangkan makna sedekah yang kedua, adalah sedekah dalam makna yang khusus, yaitu memberikan apa yang kita miliki untuk orang lain.

Kemudian memberikan harta yang kita miliki untuk saudara-saudara kita, maka itu masuk ke dalam makna sedekah yang lebih khusus.

Di mana makna sedekah yang khusus ini lebih ditekankan kepada perkara, yang mana kita diperintahkan, untuk menjauhkan diri dari sifat bakhil. Allah SWT berfirman dalam surat al-Hasyr ayat 96 :

وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

Saudara-saudara yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala,

Allah mengingatkan kaitannya sedekah dengan sifat bakhil, bahwa seseorang harus menjauhkan diri dari sifat bakhil, dari sifat kikir, sifat pelit. 

Yang mana itu adalah sifat yang sangat mengotori jiwa kita. Maka Allah SWT menegaskan orang yang dijauhkan dari sifat bakhil tersebut, maka sungguh orang tersebut adalah orang yang beruntung.

Oleh karenanya Begitu pentingnya kita untuk melihat kepada diri kita, apakah kita termasuk dari orang-orang yang bakhil. 

Terkadang seseorang tidak merasa bahwa dia termasuk dari orang-orang yang bakhil, dia sudah merasa berinfak, bersedekah, padahal ia tergolong kedalam orang-orang yang bakhil. 

Tentunya bakhil di dalam bersedekah, itu masuk dalam perkara-perkara yang wajib untuk dikeluarkan, zakat fitr, kemudian zakat mal, yang itu wajib bagi seseorang untuk dikeluarkan.

Kemudian juga memberikan nafkah kepada keluarga dan semua wajib ditanggung, maka itu termasuk kedalam kewajiban harta. Ketika seseorang kemudian tidak melaksanakan perkara-perkara tersebut, maka di dalam Islam disebut sebagai orang yang bakhil, orang yang pelit dan kikir.

Saudara-saudara yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala,

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan dalam sebuah hadits :

فَإِنَّ اللهَ يَقْبَلُهَا بِيَمِيْنِهِ ثُمَّ يُرَبِّيْهَا لِصَاحِبِهِ كَمَا يُرَبِّيْ أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ

“Sesungguhnya Allah akan menerima sedekahnya dengan tangan kanan-Nya kemudian mengembangkannya untuk pemiliknya seperti seorang di antara kalian membesarkan kuda kecilnya hingga sedekah tersebut menjadi besar seperti gunung.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Saudara-saudara yang dimuliakan Allah SWT 

Inilah perumpamaan yang disebutkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam atas orang yang bersedekah, seorang yang bersedekah dengan sesuatu yang kecil, ternyata dibesarkan oleh Allah SWT dirawat dan dijaga oleh Allah SWT.

Sehingga akan didapati pada hari kiamat menjadi sesuatu yang besar, bahkan bisa jadi seorang yang bersedekah dengan 1 biji kurma ternyata didapatkan pada hari kiamat sebesar gunung.

Hal yang demikian akan banyak didapati oleh hamba-hamba yang pandai bersedekah, yang gemar bersedekah, tidak merasa bahwa dia sudah bersedekah karena Allah SWT 

Ternyata didapati pada hari kiamat pahala yang begitu besar, pahala yang sangat dinanti-nanti, yang ada di sisi Allah SWT.

Saudara-saudara yang dimuliakan Allah SWT 

Nabi Muhammad SAW memberikan contoh kepada kita tentang sedekah, terlebih di bulan Ramadhan. ‘Aisyah Radhiyallahu anha menyifati Nabi SAW, demikian juga ibnu Abbas Radhiyallahu’anhuma, menyifati Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam :

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَجْوَدَ النَّاسِ ، وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ ، وَكَانَ جِبْرِيلُ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – يَلْقَاهُ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

“Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah orang yang paling gemar bersedekah. Semangat beliau dalam bersedekah lebih membara lagi ketika bulan Ramadhan, tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadhan. Jibril mengajarkan Al-Qur’an kala itu. Dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beliau adalah manusia yang paling baik dan Rasulullah SAW semakin baik lagi tatkala berada di bulan Ramadhan.

Sungguh Rasulullah SAW sangat banyak memberikan kebaikan seperti angin yang berhembus dengan kencang.

Saudara-saudara yang dimuliakan Allah SWT 

Inilah keutamaan bersedekah yang langsung dicontohkan oleh Nabi kita, Nabi Muhammad SAW, di mana Nabi SAW ketika memasuki bulan Ramadhan, beliau sangat bersemangat untuk bersedekah, dan diumpamakan seperti angin yang berhembus dengan begitu kencang, tanpa ada rintangan, tanpa terhalangi. 

Saudara-saudara yang dimuliakan Allah SWT 

Pentingnya sedekah yang diterima oleh Allah SWT adalah sedekah yang baik, di mana Allah SWT menyebutkan di dalam Al-Qur’an:

أَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ

“Nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usaha kalian yang baik-baik.” (QS. Al-Baqarah: 267)

Allah SWT memerintahkan kepada kita semuanya untuk berinfak dengan harta yang baik, dengan harta yang halal, yang demikian juga dijelaskan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam sebuah haditsnya :

إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا

“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala itu maha baik dan Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan menerima kecuali yang baik.” (HR. Muslim)

Akhirul kalam, Billahi Fissabilhaq, Fastabiqul Khoirot. 

Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Demikian tadi ulasan tentang kultum Ramadhan singkat tentang sedekah di bulan Ramadhan. Semoga bermanfaat.