Wajib Tahu! Berikut Daftar Raja-raja yang Pernah Menguasai Kesultanan Banten

Kesultanan Banten
Sumber :
  • GRID

Banten – Sebelum menjadi Provinsi, Banten adalah bagian dari Jawa Barat, dimana dahulunya dalam masa Kerajaan, Banten merupakan kesultanan Islam yang didirikan oleh Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati Cierbon.

Jebolan Feyenoord Bakal Gabung Timnas Indonesia

Berdirinya kerajaan Banten pada tahun 1523-1526 saat Sunan Gunung Jati berhasil menguasai Banten, yang diteruskan oleh putranya yang bernama Sultan Syekh Maulana Hasanuddin atau dikenal dengan Pangeran Sabakingking.

Sultan Maulana Hasanuddin merupakan raja pertama atau Sultan pertama yang berkuasa di Banten setelah di serahkan oleh ayahnya Sunan Gunung Jati pada tahun 1552.

Liverpool dan Feyenoord Capai Kesepakatan, Arne Slot Bakal Gantikan Klopp Latih The Reds

Kesultanan Banten atau Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan di era pemerintahan yang di pimpin oleh anak dari Sultan Maulana Hasanuddin, yaitu Sultan Ageng Tirtayasa.

Kemudian, Sultan Ageng Tirtayasa berhasil memajukan kekuatan politik dan angkatan perang di tanah Banten untuk melawan VOC.

Cerita Erick Thohir Bisa Datangkan Nathan Gabung Timnas Indonesia Lawan Korea Selatan

Hal itulah titik dimana kolonil Belanda melakukan adu domba , yang seperti kita ketahui Sultan Haji yang merupakan putra Sultan Ageng Tirtayasa dan cucu Sultan Maulana Hasanuddin berkhianat dengan cara bergabung bersama kolonil.

Hingga akhirnya terjadi perang saudara yang membuat kerajaan Banten akhirnya harus selesai atau habis masa kejayaannya akibat adu domba yang dilakukan kolonil.

Tentu saja, sebelum dan sesudah itu masih banyak sejarah yang belum dapat kami ulas, namun yang perlu kalian ketahui ada sekitar 20 raja yang pernah menduduki kekuasaan Kesultanan Banten pada saat itu.

Berikut daftar raja-raja yang pernah menguasai Banten.

  1. Sultan Maulana Hasanuddin atau Pangeran Sabakingkin (1552-1570 M)
  2. Sultan Maulana Yusuf atau Pangeran Pasareyan (1570-1580 M)
  3. Sultan Maulana Muhammad atau Pangeran Sedangrana (1580-1596 M)
  4. Sultan Abdul Mafakhir Mahmud Abdulkadir atau Pangeran Ratu (1596-1647 M)
  5. Sultan Abu al-Ma’ali Ahmad atau Pangeran Anom (1647-1651 M)
  6. Sultan Ageng Tirtayasa atau Abu al-Fath Abdul Fattah (1651-1683 M)
  7. Sultan Abu Nashar Abdul Qahar atau Sultan Haji (1683-1687 M)
  8. Sultan Abu al-Fadhi Muhammad Yahya (1687-1690 M)
  9. Sultan Abu al-Mahasin Muhammad Zainulabidin (1690-1733 M)
  10. Sultan Abdullah Muhammad Syifa Zainularifin (1733-1750 M)
  11. Sultan Syarifuddin Ratu Wakil atau Pangeran Syarifuddin (1750-1752 M)
  12. Sultan Abu al-Ma’ali Muhammad Wasi atau Pangeran Arya Adisantika (1752-1753 M)
  13. Sultan Abu al-Nasr Muhammad Arif Zainulsyiqin (1753-1773 M)
  14. Sultan Aliyuddin atau Abu al-Mafakhir Muhammad Aliyuddin (1773-1799 M)
  15. Sultan Muhammad Muhyiddin Zainussalihin (1799-1801 M)
  16. Sultan Muhammad Ishaq Zainulmuttaqin (1801-1802 M)
  17. Sultan Wakil Pangeran Natawijaya (1802-1803 M)
  18. Sultan Aliyuddin II atau Abu al-Mafakhir Muhammad Aqiluddin (1803-1808 M)
  19. Sultan Wakil Pangeran Suramenggala (1808-1809 M)
  20. Sultan Maulana Muhammad Shafiuddin (1809-1816 M)

Sultan Maulana Hasanuddin merupakan Sultan yang paling terkenal dalam sejarah Banten, karena beliau adalah raja pertama yang menguasai Banten yang juga merupakan putra salah satu walisongo yaitu Sunan Gunung Jati.

Selama 18 tahun memerintah di Banten, saat itu Banten berhasil menguasai Lampung yang memiliki banyak menghasilkan rempah-rempah.

Betapa luasnya kerajaan Banten pada saat itu, Lampung yang berada di Sumatera itupun berhasil menjadi bagian dari kerajaan Banten.

Banten juga berkembang menjadi salah satu bandar perdagangan dan merupakan penyebaran terbesar agama Islam.

Sementara itu, Sultan Maulana Yusuf yang berkuasa pada 1570 hingga 1580 masehi ini meneruskan peran Sultan Maulana Hasanuddin setelah beliau wafat.

Selama masa kekuasaan Sultan Maulana Yusuf, beliau memperhatikan perkembangan perdagangan dan pertanian, juga perkembangan Islam.

Lalu di tahun 1579 akhirnya Banten berhasil menguasai dan menaklukan Pakuan Pajajaran sehingga membuat Islam semakin tersebar di Jawa Barat.

Sultan Maulana Yusuf wafat pada 1580 karena sakit.

Sultan Maulana Muhammad yang kemudian menjadi raja pada usianya yang masih 9 tahun. Karena beliau masih kecil, pemerintahan dijalankan oleh Pangeran Arya Jepara yang merupakan paman dari Sultan Maulana Muhammad.

Sultan Maulana Muhammad resmi memerintah di Banten setelah beranjak dewasa. Dalam masa pemerintahannya, Banten melakukan penyerangan terhadap Palembang yang dijadikan batu loncaatan untuk menguasai Selat Malaka.

Akan tetapi serangan tersebut gagal dan beliau wafat dalam pertempuran pada tahun 1596.

Sultan Ageng Tirtayasa yang kini tercatat sejarah melalui Universitas Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) di Serang. Yang juga dikenal dengan nama Abu al-Fath Abdul Fattah yang menguasai Banten pada tahun 1651 hingga 1683.

Kerajaan Banten kala itu berhasil mencapai puncak kejayaan melalui pemerintahan yang dijalankan oleh Sultan Ageng Tirtayasa.

Banyak kemajuan yang berhasil di kembangkan oleh pemerintahan beliau. seperti perdagangan hingga ke Sumatera dan Kalimantan, Banten me jadi tempat perdagangan internasional dan mempertemukan pedagang lokal dengan pedagang Eropa.

Kemudian pendidikan dan kebudayaan Islam maju, melakukan modernisasi bangunan keraton dengan bantuan arsitektur Lucas Cardeel, dan juga pembangunan armada laut dengan tujuan melindungi perdagangan dari kerajaan lain dan serangan pasukan-pasukan Eropa di kala itu.

Sultan Ageng Tirtayasa adalah raja Banten yang kekar dan gigih menentang VOC, itu yang membuat kolonil mengadu domna Sultan Ageng Tirtayasa dan anaknya Sultan Haji.

Sultan Haji akhirnya dirasuki oleh kolonil, dan dia kerjasama dengan kolonil unutuk meruntuhkan kekuasaan ayahnya itu.

Sultan Ageng Tirtayasa akhirnya ditangkap pada tahun 1683, kemudian beliau dipenjara serta kekuasaan diserahkan kepada putranya, yaitu Sultan Abu Nashar Abdul Qahar atau Sultan Haji.

Ternyata penangkapan Sultan Ageng Tirtayasa menjadi tanda awal VOC menguasai tanah Banten. Walau Sultan Haji menjadi raja selanjutnya, namun pengangkatan itu ternyata disertai dengan syarat.

Sejak itulah Kesultanan Banten akhirnya tidak ada lagi kedaulatan, rakyat menderita, banyak kericuhan, pemberontakan, dan ketidak amanan di Banten saat itu./Din