Mengenal Batik Dodot Iro Asal Tuban, Lebih Tua Dari Majapahit
Batik Dodot Iro berbahan 100 persen katun. Perajin batik biasanya menanam pohon kapas cokelat di sekitar rumahnya. Kapas itu kemudian dipintal hingga menjadi benang. Selanjutnya di tenun menggunakan gedog atau alat tenun manual.
Pohon kapas cokelat itu sudah bisa di panen setiap tiga bulan sekali. Kini, ada dua desa di Tuban, Jawa Timur, yang sudah menghasilkan devisa bagi daerahnya.
"Siapa yang pesan dia langsung melukis itu dan menjadi batik tulis yang sekarang dua desa di Tuban ini menjadi desa devisa," tuturnya.
Karena bahannya yang kaku dan cenderung keras, Batik Dodot Iro kerap digunakan sebagai taplak meja oleh warga. Sebenarnya, dengan motif yang menarik, bisa dijadikan jas ataupun blus dan mampu menunjang penampilan pemakainya.
"Kalau melihat bahannya tebal dan cenderung keras, maka kecenderungan dipakai taplak meja. Padahal kalau itu dipakai blus, semi jas dan seterusnya, itu dingin di badan, karena kandungan katun nya 100 persen," jelasnya.