Fakta Desa Kibin Serang: Daerah Industri yang Dekat dengan Peninggalan Megalitik
- ist
Banten.Viva.co.id - Berikut ini adalah seputar fakta tentang Desa Kibin Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
Desa Kibin adalah sebuah desa yang terus bebenah karena kehadiran industri di daerahnya.
Desa Kibin juga sangat dekat dengan sebuah situs peninggalan megalitik yang konon beridiri pada abad ke-8 zaman Kesultanan Banten.
Desa Kibin lumayan jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Serang, berjarak 22 kilometer dengan waktu tempuh sekira 35 menit.
Desa Kibin dahulu berada di Kecamatan Cikande, wilayah teritorial Kawedanaan Ciruas, Kabupaten Serang, Provinsi Jawa Barat.
Kala itu, desa ini berdiri di daerah kawasan hutan yang berpenduduk sedikit. Pada 1940, wilayah Desa Kibin mencakup beberapa wilayah desa, seperti Desa Clagel, Ketos, dan Sukamaju.
Pada 1984 Desa Kibin dimekarkan menjadi dua, yakni Desa Kibin dan Desa Ciagel. Desa Ciagel menempati kantor desa yang lama, sementara Desa Kibin membangun kantor baru di Kampung Kadingding, Desa Kibin.
Setelah dimekarkan, jumlah penduduk Desa Kibin mencapai 620 KK dan sebanyak 1950 jiwa. Pada 1990, seiring berdatangannya warga dari berbagai daerah, jumlah penduduk bertambah menjadi 986 KK atau 2650 jiwa.
Pada 2000, Provinsi Banten terbentuk dan berdiri Kecamatan Kibin hasil pemekaran dari Kecamatan Cikande.
Hampir bersamaan, Desa Kibin berkembang menjadi wilayah industri. Investor berbondong-bondong mendirikan pabrik di wilayah tersebut.
Kondisi ini mendorong pertumbuhan penduduk secara signifikan lantaran para pekerja dari luar desa yang menetap di Desa Kibin. Pada 2000, jumlah penduduk mencapai 6700 jiwa dari 1.900 KK.
Desa Kibin terletak di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang. Secara geografis, Desa Kibin di sebelah utara berbatasan langsung Desa Warakas dan Gembor Ilir. Di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tambak dan Nambo Ilir.
Sementara sebelah barat berbatasan dengan Desa Ciagel, dan Desa Ketos. Untuk sebelah timur berbatasan dengan Desa Gembor Udik dan Desa Julang.
Desa yang dilalui jalan nasional ini memiliki luas 444 hektare. Selain untuk pemukiman, lahan di Desa Kibin dimanfaatkan untuk industri, pertanian, dan perkebunan.
Desa Kibin menjadi salah satu wilayah yang diincar oleh pelaku industri. Tidak heran, karena wilayah ini berada sangat strategis.
Peninggalan prasejarah tak jauh dari Desa Kibin, yakni terletak di Kampung Parapan Pasir, Desa Nagara, Kecamatan Kibin.
Pada 2000, Provinsi Banten terbentuk dan berdiri Kecamatan Kibin hasil pemekaran dari Kecamatan Cikande.
Penduduk menyebutnya patapan. Situs Patapan merupakan bangunan terbuka yang di bangun di atas sebuah bukit dan terdapat batu pelinggih serta lapik atau altar.
Diperkirakan situs kepurbakalaan Patapan ini merupakan peninggalan megalitik karena dari bentuk bangunannya mengingatkan kepada bentuk punden yang lazim dijumpai sebagai tinggalan arsitektur bangunan pemuja tradisi megalitik.
Situs Patapan ini termasuk situs yang dinilai sudah ada sebelum adanya bangunan candi karena susunan bantunya berupa punden berundak.
Batu yang dipilih kemudian diletakan atau didirikan di suatu tempat untuk mengenang orang yang sudah meninggal.
Namun, tidak jarang menhir itu pun berfungsi sebagai simbol ekonomi si mati. Kelompok menhir di manapun selalu beragam jenis atau tidak ada yang berdiri tunggal, selalu ada kompleks atau secara berdampingan dengan bangunan lain seperti dekat dolmen, peti kubur batu, atau batu altar