Padahal Sudah Tiba di Kandang Sepahan, Tapi Pemain Al-Ittihad Ogah Masuk Lapangan Gara-gara Patung
- Instagram @ittihadclub.sa
Banten.viva.co.id – Pertandingan Liga Champions Asia antara tuan rumah Sepahan dari Iran melawan wakil Arab Saudi Al-Ittihad kini resmi ditunda. Sesuai jadwal, Sepahan dan Al-Ittihad akan bertemu dalam laga matchday 2 grup C Liga Champions Asia 2023-2024.
Duel kedua tim seharusnya dilangsungkan di Naqsh eJahan Stadium pada Senin 2 Oktober 2023 pukul 23.00 WIB. Bahkan kedua tim pun sama-sama sudah berada di stadion sejak beberapa jam sebelum laga dimulai.
Tak hanya itu, susunan 11 pemain inti juga sudah diumumkan. Mirror UK menuliskan, sekitar 60.000 penonton telah memadati tribun dan N'golo Kante dan kawan-kawan dikabarkan telah hadir di stadion.
Namun pada akhirnya, AFC memutuskan untuk menunda laga tersebut setelah jam kick off sempat beberapa kali mengalami pengunduran.
Menurut Al-Arabia, penundaan laga ini bermula ketika skuad Al-Ittihad yang datang tanpa Karim Benzema menggelar inspeksi lapangan, mereka melihat adanya patung tokoh revolusioner Iran yang telah berulang bernama Qaseem Souleimani di pinggir lapangan.
Al-Ittihad pun melaporkan hal tersebut kepada AFC, dan sesuai dengan aturan yang berlaku dimana sebuah pertandingan sepakbola dilarang mempromosikan hal berbau politis.
AFC kemudian menyuruh Sepahan untuk memindahkan patung tersebut, namun permintaan tersebut ditolak oleh Sepahan. Dan di sisi lain, para pemain Al-Ittihad bersikeras untuk tidak memasuki lapangan jika patung tersebut tidak dipindahkan.
Akhirnya AFC pun memutuskan untuk menunda laga ini. Dan dalam keterangannya, AFC menyatakan bahwa laga Sepahan versus Al-Ittihad ditunda karena keadaan yang tidak terduga.
“Pertandingan Grup C Liga Champions AFC 2023-2024, yang dijadwalkan mempertemukan Sepahan Iran dan Al-Ittihad Arab Saudi di Stadion Naqsh-eJahan di Isfahan pada Senin malam, dibatalkan karena keadaan yang tidak terduga," tulis AFC.
AFC menegaskan kembali komitmennya untuk memastikan keselamatan dan keamanan para pemain, official pertandingan dan penonton dari seluruh pemangku kepentingan yang terlibat.
Sementara itu, Qaeem Souleimani sendiri adalah Jenderal Iran yang pernah menjadi sosok terpenting kedua di negara tersebut. Pasalnya Soulemani tewas setelah serangan drone milik Amerika Serikat di bandara Baghdad pada Januari 2020 Silam.