Arhan Pukau Australia, Egi Menggila di Dewa United: Era Kluivert Bikin Garuda Makin Garang

Patrick Kluivert, Pelatih Timnas Indonesia.
Sumber :
  • Viva.co.id

Banten.viva.co.id –Timnas Indonesia sedang mengalami fase transisi penting usai menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih baru. 

Indonesia Heboh! Patrick Kluivert Terpukau Martabak, Denny Landzaat Syok Lihat Ada Jualan Jersey di Trotoar

Tidak cuma mengandalkan pemain diaspora, Kluivert juga menekankan pentingnya talenta lokal yang berkembang di Liga 1. 

Hasilnya, kompetisi dalam negeri dan kancah internasional sama-sama memunculkan bintang baru. 

Masih Mau Remehkan? Striker Muda Eropa Bergiliran Gabung Timnas Indonesia?

Dari Arhan Pratama di Bangkok United hingga Egi Maulana Fikri di Dewa United, semua berlomba tampil maksimal demi merebut tempat di skuad Garuda.

PSSI dan tim pelatih dari Belanda bergerak cepat. Mereka rutin memantau pertandingan Liga 1 untuk menilai perkembangan pemain. 

Indonesia Kian Gahar, 6 Pemain Diaspora Siap Menyusul Ole Romeny: Garuda Bersaing di Level Dunia

Tak hanya diaspora di Eropa, bakat-bakat lokal di dalam negeri juga diincar. Kombinasi antara pemain abroad dan lokal dipandang sebagai kekuatan baru Timnas Indonesia yang bersiap menghadapi sisa kualifikasi Piala Dunia 2026.

Di tengah proses itu, Patrick Kluivert pernah menegaskan bahwa semua pemain punya kesempatan sama. 

Tugas mereka menunjukkan kemampuan, entah di klub Eropa atau Liga 1. Bagi Kluivert, jam terbang dan performa solid jauh lebih penting ketimbang nama besar.

Pratama Arhan kembali membuktikan kapasitasnya bersama Bangkok United. 

Ia sempat kesulitan saat berlabuh di Jepang, namun kini mulai tampil garang di Liga Thailand. 

Dalam laga 16 besar AFC Champions League 2 kontra Sydney FC, Arhan masuk pada menit ke-85. 

Hanya berselang beberapa menit, ia sukses mengirim umpan kunci saat injury time, berujung gol penyelamat timnya. Skor akhir 2-2 membuat fans tuan rumah di Australia terkejut.

Torehan ini membuktikan Arhan masih layak bersaing. Sebelumnya, banyak yang meragukan Arhan mampu menembus starting eleven di klub barunya. 

Jika ia terus konsisten, Arhan punya kans kuat menembus skuad yang akan bertandang ke Australia pada Maret nanti.

Nama Egi Maulana Fikri juga tak kalah mentereng. Ia bangkit di Dewa United setelah sempat merumput di luar negeri. 

Pada musim ini, Egi sudah mengemas 9 gol dan 2 assist. Beberapa waktu lalu, Egi pun terekam memimpin rapat internal tim. 

Aksinya membakar motivasi rekan setim, membuktikan perkembangan mental yang tak kalah hebat.

Di Timnas, Egi bisa mengisi posisi sayap. Kebetulan, kompetitor seperti Ramadhan Sananta mulai seret menit bermain di luar negeri, sementara Ragnar Oratmangun berpeluang absen akibat akumulasi kartu. 

Egi, dengan penampilan stabil, mudah didukung publik untuk kembali menghuni lini depan Garuda.

Beralih ke lini belakang, Nathan di Swansea City tengah kesulitan mendapat menit bermain. 

Sepanjang musim, dia baru tiga kali turun. Kondisi ini bisa membuatnya tergusur dari radar Kluivert.

Pos bek kiri sendiri kian ketat. Selain Arhan yang mulai on fire, ada juga Calvin Verdonk yang makin mantap main di Eredivisie.

Verdonk bahkan mengaku tak sabar menanti periode internasional bersama Kluivert dan tim Belanda lain. 

Ia memuji Alex Pastoor sebagai otak taktik, sementara Patrick Kluivert disebut legenda yang siap membangkitkan Garuda. 

Verdonk sendiri rutin jadi starter di klubnya. Dengan begitu, peluangnya di Timnas Indonesia sangat besar

Perkembangan positif pemain diaspora dan lokal berdampak baik bagi Timnas Indonesia. 

Kolaborasi keduanya diharapkan menambah kualitas dan kedalaman skuad. 

Bagi Indonesia, kehadiran asisten-asisten Belanda yang gencar memantau Liga 1 membuktikan keseriusan mereka menyeleksi talenta lokal.

Banyak pemain Liga 1 yang tadinya jarang dilirik kini merasa terdorong tampil lebih bagus. 

Ketatnya persaingan memicu mereka untuk keluar dari zona nyaman. 

Harapannya, PSSI dapat menemukan permata tersembunyi yang nanti membuat Garuda lebih kuat.

Ujian terdekat Timnas Indonesia ialah menghadapi Australia di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.

Empat laga tersisa bakal menentukan nasib Garuda. Bagi Kluivert, ini momen pembuktian. Apakah kebijakan perpaduan diaspora-lokal, plus latihan intens, bisa meraih hasil.