Timnas Malaysia Tertekan! Pemain Naturalisasi Tolak Gabung, Gagal Tiru Timnas Indonesia
- TvOneNews.com
Banten.viva.co.id –Malaysia tampaknya tak ingin tertinggal dari tren global di sepak bola Asia Tenggara, terutama setelah melihat kesuksesan Timnas Indonesia yang diperkuat oleh banyak pemain naturalisasi keturunan.
Pemain-pemain ini membawa dampak positif pada kualitas tim Garuda.m dan saat ini mencapai babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Mengikuti jejak Indonesia, Malaysia mulai berencana untuk menaturalisasi beberapa pemain keturunan, termasuk Elliot Thorpe dari Luton Town dan Sem Scheperman dari Heracles Almelo.
Keduanya memiliki garis keturunan Malaysia dari nenek mereka. Elliot Thorpe, misalnya, memiliki nenek asal Perlis, sementara Sem Scheperman juga memiliki darah Malaysia melalui neneknya.
Tak hanya itu, kapten Go Ahead Eagles, Mats Deijl, juga menjadi target. Mats bahkan telah menyatakan minatnya untuk membela Timnas Malaysia.
Menurut Sekjen FAM, Datuk Nur Asman Rahman, pihaknya sedang mempertimbangkan beberapa pemain keturunan yang dianggap memiliki potensi besar untuk memperkuat Harimau Malaya di masa depan.
Namun, Asman menegaskan Malaysia tak ingin terburu-buru dalam proses ini. Mereka hanya ingin mendatangkan pemain dengan kualitas Grade A, yang sudah terbukti di lapangan.
Meskipun ambisi Malaysia untuk meniru sukses program naturalisasi Indonesia begitu tinggi, kenyataannya mereka menghadapi hambatan besar.
Beberapa pemain yang diincar Malaysia justru menolak tawaran untuk bergabung. Sebaliknya, mereka lebih tertarik untuk membela Timnas Indonesia.
Salah satu pemain yang menjadi incaran Malaysia bahkan meninggalkan komentar di media sosial Eliano Reijnders, calon pemain naturalisasi Indonesia, ketika ia berfoto bersama Ketua PSSI, Erick Thohir.
Selain itu, nama-nama seperti Naim Garcia dan Ethan Wheatley, yang diharapkan bisa memperkuat Malaysia, juga menolak tawaran dari FAM meskipun memiliki garis keturunan Malaysia.
Kegagalan Malaysia dalam merekrut pemain keturunan ini semakin memperjelas bahwa mereka belum mampu menyamai kesuksesan Indonesia dalam hal naturalisasi pemain.
