Pesan Menohok Rizki Juniansyah untuk Pejabat Daerah di Banten

Sambutan Warga Perum RSS Pemda Kota Serang ke Rizki Juniansyah.
Sumber :
  • Yandi/BantenViva

Banten.Viva.co.id - Rizki Juniansyah, atlet angkat beban Indonesia yang berhasil meraih medali emas di ajang Olimpiade Paris 2024, beri pesan menohok untuk pejabat di Banten. 

Speak Up Rizki Juniansyah; Berangkat Tak Diantar, Pulang Dijemput Pejabat Daerah di Banten

 

Menurutnya, perhatian pemerintah daerah dianggap kurang ke dunia olahraga. Namun saat ada atlet meraih prestasi, mereka berlomba menjadi sosok yang paling berjasa.

Tak Berharap Bantuan Pemda, Bonus Rizki Juniansyah untuk Kemajuan Angkat Beban Indonesia

 

"Jangan atlet sudah sampai Indonesia kita disambut mereka mencari muka ya, maaf maaf ya, bukannya karena saya kesel atau seperti apa, tapi memang kenyataannya seperti ini," ujar Rizki Juniansyah, Rabu, 14 Agustus 2024.

Kepulangan Rizki Juniansyah Disambut Meriah Masyarakat Kota Serang

 

Rizki Juniansyah Pulang ke Rumahnya, di Perum RS Pemda Kota Serang.

Photo :
  • Yandi/BantenViva

 

Rizki pun speak up, kalau dia dan atlet lainnya, diseluruh cabang olahraga, membutuhkan dukungan dari berbagai institusi untuk meraih prestasi maksimal. Setidaknya bisa mengharumkan nama daerah di kancah Pekan Olahraga Nasional (PON) atau pertandingan lainnya.

 

Rizki berpesan ke pejabat daerah yang ada di Banten, agar tidak datang karena dirinya telah menjadi juara dunia. Dia berharap pemerintah daerah bisa memperhatikan lebih untuk para juniornya diseluruh cabang olahraga, terutama angkat beban yang di gelutinya.

 

"Maaf-maaf saya tidak butuh dikasih ini itu kan, apresiasi saya hanya butuh dikasih support dan doa itu sudah senang. Mereka (pejabat) datang ke sini menyanjung semua, jangan lihat saya mendunia, lihat adik-adik saya, kita latihan dari nol," jelasnya.

 

Rizki Juniansyah dan Ibunda nya.

Photo :
  • Potongan Layar

 

Rizki bercerita bahwa selama dia berlatih dan menjadi atlet angkat besi, perhatian pemerintah daerah biasa saja, bahkan bisa disebut hanya menggugurkan kewajiban. Namun saat atlet itu berprestasi, mereka berebut perhatian dan seolah menjadi pahlawan.

 

"Dukungannya seadanya saja, bukan saya menjelekkan atau apa, tujuannya bukan seperti itu kan," terangnya.