Warga Terdampak Flaring Ditanggung Biaya Berobatnya Oleh Chandra Asri

Ilustrasi Flaring yang Dilakukan PT Chandra Asri
Sumber :
  • Pixabay/marys_foto

Banten.Viva.co.id - PT Chandra Asri Pacific menanggung seluruh biaya pengobatan warga te dampak flaring atau pembakaran di cerobong asap miliknya, yang terjadi pada Sabtu, 20 Januari 2024, pukul 05.00 wib hingga 06.00 wib. Masyarakat terdampak bisa datang ke puskesmas terdekat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

Konservasi 180 Hektar Hutan Mangrove di Kabupaten Serang, Menjaga Alam dan Habitat Satwa

"Seluruh layanan kesehatan atas dampak aktivitas tersebut akan ditanggung oleh perusahaan," ujar Chrysanthi Tarigan, Head of Corporate Communications, PT Chandra Asri Pacific, Senin, 22 Januari 2024.

Perusahaan telah bekerjasama dengan Pemkot Cilegon mengenai penanganan kesehatan warga terdampak flaring PT Chandra Asri Petrochemical.

Hanya 2 Jam dari Jakarta, Berikut Rute Mudah untuk ke Anyer dan Carita

Salah satu perusahaan kimia yang ada di Kota Cilegon, Banten itu mengaku, mengutamakan kesehatan serta keselamatan masyarakat dan karyawan.

Karenanya, masyarakat yang terdampak untuk tidak sungkan datang ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis secara gratis.

Cek Rekayasa Lalu Lintas Menuju Anyer Saat Libur Tahun Baru 2025

"Keselamatan dan kesehatan karyawan serta masyarakat sekitar menjadi prioritas kami. Chandra Asri Group menghimbau bagi masyarakat yang mengalami kendala kesehatan akibat dampak aktivitas ini untuk segera memeriksakan kesehatan di seluruh puskesmas yang tersebar di Cilegon dan di Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang," jelasnya. 

Dinkes Kota Cilegon mendata ada sekitar 360 orang terdampak yang harus mendapatkan perawatan medis. Dari jumlah itu, tersebar di di 4 kecamatan, yakni Kecamatan Grogol ada 190 orang, Kegamatan Ciwandan ada 96 orang, Kecamatan Citangkil ada 25 orang dan Kecamatan Pulomerak ada 36 orang. Pasien di dominasi perempuan sebanyak 262 orang dan laki-laki ada 98 orang.  

"Dari 360 orang penderita gangguan kesehatan, 347 orang sudah rawat jalan. Sedangkan masih tersisa 4 orang yang harus menjalani penanganan serius di RSUD Cilegon. Empat pasien yang kami rujuk ini, dua pasien adalah anak-anak dan dua pasien lagi karena memiliki gejala yang berat," ujar Ratih Purnamasari, Kepala Dinkes Cilegon, Senin, 22 Januari 2024.