Indonesia Kian Gahar, 6 Pemain Diaspora Siap Menyusul Ole Romeny: Garuda Bersaing di Level Dunia
- Kolase
Banten.viva.co.id–Naturalisasi pemain diaspora terus berlanjut di Timnas Indonesia. Setelah sukses menggaet Ole Romeny yang resmi mengucap sumpah WNI di London, PSSI bersiap mendatangkan enam pemain keturunan lain.
Jika terealisasi, kekuatan Garuda semakin solid dan diyakini mampu menembus persaingan panas di kawasan Asia.
Kabar gembira datang dari London. Ole Romeny, striker tajam Oxford United, resmi menyatakan diri sebagai warga negara Indonesia.
Ia akan segera bergabung dengan Timnas di laga-laga penting berikutnya. Dengan hadirnya Romeny, lini depan Garuda kian tajam.
Selama ini, Indonesia dinilai kurang tajam saat menembus pertahanan lawan. Kehadiran pemain asal Belanda itu menjanjikan perubahan signifikan.
Tidak hanya itu, Menpora Dito Ariotedjo menegaskan bahwa naturalisasi bukan sekadar upaya instan.
Pemerintah dan PSSI punya rencana jangka panjang untuk penguatan Timnas. Proses scouting terus berlangsung.
Mereka menargetkan pemain muda keturunan yang siap memperkuat Garuda, bukan cuma di kualifikasi satu turnamen.
1. Jairo Riedewald Menyusul?
Nama Jairo Riedewald menjadi sorotan. Pelatih anyar Timnas, Patrick Kluivert, secara terbuka ingin memasukkan Jairo ke dalam skuad.
Gelandang tangguh itu sempat menunjukkan minat membela Garuda, namun prosesnya belum rampung.
Menpora Dito Ariotedjo mengonfirmasi bahwa PSSI masih mengurus dokumen Jairo.
Bila rintangan administrasi teratasi, kemungkinan besar Jairo segera mengenakan seragam Timnas Indonesia.
Kehadiran Jairo akan menghadirkan dimensi baru di lini tengah. Kolaborasinya bersama gelandang lain seperti Marc Klok atau Ivar Jenner berpotensi membuat Indonesia dominan dalam penguasaan bola.
Publik pun menanti bagaimana Kluivert memaksimalkan bakat Jairo yang berpengalaman di sepak bola Eropa.
2. Pascal Struijk, Penjaga Tangguh di Lini Belakang
Sosok Pascal Struijk juga ramai dibicarakan. Bek bernilai tinggi ini dikabarkan menarik minat tim kepelatihan.
Tim scouting PSSI disebut-sebut terbang ke Inggris demi mendekati Struijk.
Meski belum ada perkembangan pasti, Struijk diyakini berpeluang menambah kekuatan defensif Garuda.
Pengalaman Struijk di Liga Inggris membuatnya piawai meredam tekanan lawan.
Jika bergabung, ia bisa menjadi tandem Mees Hilgers atau Elkan Baggott di jantung pertahanan Indonesia.
3. Miliano Jonathan, Harapan Baru di Lini Serang
Nama lain yang tak kalah mencuri perhatian adalah Miliano Jonathan. Pemain sayap kanan milik FC Utrecht ini menjadi sorotan setelah mengaku dihubungi PSSI.
Ia sempat cedera ACL, namun kini mulai pulih. Miliano menekankan bahwa fokus utamanya adalah pemulihan penuh.
Setelah itu, ia akan mempertimbangkan masa depannya bersama Timnas Indonesia.
Jika benar direkrut, lini serang Garuda berpotensi makin mumpuni. Duetnya bersama Ole Romeny atau Rafael Struick bisa mengubah wajah serangan Timnas.
4. Adrian Wibowo Bawa Aura MLS
Adrian Wibowo, penyerang 19 tahun milik Los Angeles FC, menambah daftar calon rekrutan.
Baru-baru ini, ia mencetak gol di laga pramusim tim utama LAFC. Adrian pernah menyatakan kesediaannya bila Timnas Indonesia memanggilnya.
Meski sejauh ini belum ada info resmi dari PSSI, kehadiran Adrian akan memberi opsi segar di lini serang Garuda.
Pengalamannya di MLS juga berpotensi menyuntik energi baru, terutama soal pola serangan cepat.
5. Dean James Siap Saingi Verdonk
Dean James, bek kiri Go Ahead Eagles, juga mengaku siap dinaturalisasi. Ia menunggu kontak dari PSSI.
Sebagai fullback yang rajin naik turun, James bisa jadi rival Kelvin Verdonk.
Dengan kompetisi di Eredivisie, James dinilai punya modal kuat menembus tim inti. Kesediaannya membela Indonesia akan menambah kedalaman di sektor bek kiri.
6. Mauro Zijlstra Pantang Menyerah
Terakhir, Mauro Zijlstra juga masuk radar. Penyerang tinggi asal Belanda ini sempat menyatakan kesediaan memperkuat Garuda.
Namun, prioritas PSSI kini pada pemain U-20 yang tengah bersiap ke turnamen besar.
Zijlstra menunggu saat tepat untuk proses administrasi. Bila disetujui, fisik dan kemampuannya sebagai penyerang murni bakal membuat serangan Indonesia lebih berbahaya.
Dari lini belakang ke depan, Timnas Indonesia terus mendatangkan pemain diaspora. Langkah ini bukan tanpa alasan.
PSSI ingin tim nasional lebih kompetitif di level Asia. Mereka menargetkan lolos ke Piala Dunia secara konsisten.
Kemajuan para diaspora seperti Mees Hilgers, Calvin Verdonk, hingga Ole Romeny jadi pemicu bagi pemain keturunan lain.
Mereka melihat Timnas mulai stabil dan punya peluang besar menembus turnamen bergengsi.
Arus pemain keturunan ini menunjukkan PSSI punya visi jangka panjang. Jika enam pemain di atas merapat, Indonesia berpeluang menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan.
Kualitas Eropa berpadu semangat lokal bisa membawa Garuda tampil berani di kualifikasi Piala Dunia.
Apalagi, Patrick Kluivert dan staf pelatih asal Belanda gencar mempromosikan gaya permainan menyerang.
Para diaspora yang terbiasa dengan tempo tinggi sepak bola Eropa akan memberikan kontribusi signifikan.