Dimyati Ngarep Berpasangan dengan Arief Wismansyah di Pilgub Banten, Ogah dengan Iti Octavia?
- Yandi Sofyan/banten.viva.co.id
Banten.viva.co.id – Mantan Bupati Pandeglang dua periode, Dimyati Natakusumah secara terang-terangan mengungkapkan keinginannya untuk bisa berpasangan dengan mantan Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah pada Pilgub Banten 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan Dimyati usai melakukan pengambilan formulir pendaftaran bakal calon gubernur (bacagub) di kantor DPD Partai Demokrat Provinsi Banten di Kota Serang pada Selasa 24 Mei 2024.
Diungkapkan Dimyati, background Arief Wismansyah yang pernah memimpin Kota Tangerang menjadi kriteria yang paling ideal untuk mendampingi dirinya mengikuti kontestasi politik Pilgub Banten 2024.
"Salah satu kader Demokrat yang dilirik oleh Mister Dim itu Arief mantan Wali Kota Tangerang. Tadi saya sampaikan kalau Partai Demokrat mau merekom kadernya harus dari Utara, karena saya dari Selatan, saya mantan Bupati Pandeglang," kata Dimyati.
Pernyataan Dimyati itu pun seolah menjadi sinyal bila dirinya memang tidak ingin berpasangan dengan sosok Ketua DPD Demokrat Banten Iti Octavia Jayabaya yang juga digadang-gadang bakal maju di Pilgub Banten 2024.
Dimyati beralasan, adanya kesamaan wilayah asal yang dimiliki antara dirinya dengan Iti Octavia membuat kans memenangkan kontestasi bakal tidak lebih besar bila harus berpasangan dengan Arief yang notabene berasal dari wilayah Utara Provinsi Banten.
"Tapi intinya saya sudah sampaikan kepada Demokrat kalau Mister Dim ini calon gubernur, bukan calon wakil gubernur. Jadi Selatan itu ada Bu Iti, ada saya, dengan sendirinya akan menguatkan. Sebenarnya kalau Demokrat udah dengan Mister Dim, udah menang ini Lebak dan Pandeglang. Tambah Utara yaitu Arief, itu sebetulnya seperti itu, maka kita akan meraih kemenangan," ungkapnya.
Meski begitu, Dimyati pun menyerahkan sepenuhnya rekomendasi pasangan yang akan mendampingi dirinya kepada seluruh partai politik yang bakal tergabung ke dalam koalisi yang mengusungnya di Pilgub Banten 2024.
"Memang ada alternatif lain, tapi yang baru ketemu itu baru dengan Arief. Konkretnya diserahkan ke partai. Orang bisa saja, tapi kalau kendaraan? Gimana orang bisa naik kendaraan kalau kendaraannya ga ada," kata Dimyati.