Gegara Ada Jentik Nyamuk di TPS3R, Balita di Kota Serang Terserang Penyakit DBD

Kondisi TPS3R di Sepang
Sumber :

Banten.viva.co.id –Keberadaan TPS3R yang memproduksi maggot di Lingkungan Sepang Tanjak, Kita Serang telah menimbulkan keresahan. 

Bahrul Ulum Terpilih Kembali Sebagai Ketua Karang Taruna Kabupaten Serang di Periode Keduanya

Warga mengeluhkan akibat adanya TPS3R seorang balita harus terkena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). 

Salah satu warga Dwi Nopriadi mengatakan akibat adanya maggot di TPS3R itu mengakibatkan warganya terkena DBD. 

Bus Peziarah dari Banten Lama Tabrakan Adu Kebo Dengan Truk Pasir

"Karena adanya maggot itu yang kemudian menjadi peternakan bebek, yang jelas-jelas menimbulkan bau dan lalat yang banyak," ujarnya. 

Dijelaskan Dwi kejadian adanya warga yang kena penyakit DBD ini terjadi sekitar dua Minggu yang lalu. 

Ada Balai Pelatihan untuk Mengurangi Pengangguran di Banten, Cek Apa Saja Isinya Disini

"Akhirnya kejadian DBD yang menimpa balita seminggu yang laku. Alhamdulillahnya si balita itu terselamatkan," katanya. 

Akibat adanya kejadian tersebut, dituturkan Dwi, warga yang dikomandoi oleh ibu-ibu meminta kepada Dinkes untuk dilakukan survei dan fogging. 

Saat itu lalu, disurvei ke rumah warga, alhamdulillah aman tidak ada genangan di sudut rumah yang menimbulkan jentik nyamuk," jelasnya. 

Kemudian Dinkes memeriksa TPS3R tempat maggot diproduksi dan ditemukan oleh Dinkes Kota Serang banyak jentik nyamuk yang menimbulkan nyamuk DBD.

"Yang pada akhirnya setelah warga iuran kemudian puskesmas melakukan foging," katanya. 

Akibat adanya kejadian tersebut warga yang dikomandoi oleh Ibu-ibu lalu melakukan pergerakan berkoordinasi dengan RT RW dan pemuda Sepang. 

Warga secara kompak meminta kepada pengelola untuk menutup tempat tersebut, namun sayangnya pengelola tidak ada yang menemui warga. 

"Oleh karena tidak ada itikad baik dari pengelola dan Pemkot Serang. Kami akan melakukan tindakan sepihak dengan melakukan penutupan TPS3R tersebut," ujarnya. 

"Dalam jangka waktu seminggu ke depan kita akan melakukan penyegelan, kita akan tutup. Karena tidak ada respon yang baik dari pemerintah kota Serang," ujarnya.