AREBI Banten Sebut Tangerang Jadi Incaran Pengembang Wujudkan Hunian Dekat Akses Transportasi

Jumpa pers terkait pembangunan hunian baru di Tangerang
Sumber :
  • Sherly/viva

Banten VIVA - Wilayah Tangerang nyatanya menjadi incaran para pengembang untuk mewujudkan hunian modern, terutama dengan sasaran para kaum milenial.

Tanggulangi Stunting, Angkasa Pura Indonesia Distribusikan Ribuan Paket Makan Gratis

Berada di wilayah barat Jakarta, Tangerang pun dinilai menjadi lokasi strategis untuk bisnis properti.

Ketua Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Banten, Vemby mengatakan, perkembangan rumah tinggal atau kawasan hunian di barat Jakarta tengah berkembang pesat yang mana, harganya pun ikut naik 10 sampai 20 persen.

Ketum TP PKK Kunjungi Tangerang, Cek Layanan Kesehatan bagi Warga di 10 Kecamatan

"Untuk kawasan barat Jakarta ini bila dibandingkan dengan wilayah lainnya, perkembangannya sangat pesat sekali mulai dari tahun 2000- belasan. Peningkatan terasa untuk para investor dan juga penghuni, faktornya karena akses juga, sehingga banyak yang memilih hunian di barat Jakarta," katanya, Selasa, 27 Februari 2024.

Lanjut dia, dalam penjualan properti swasta di Provinsi Banten ini mencapai Rp10 hingga 15 triliun dalam satu tahun terakhir.

Temani Libur Nataru, Mal Tangerang Hadirkan Christmas On Ice ala Eropa

"Penjualannya itu bisa sampai Rp15 triliun. Hal ini menandakan kenaikan Pembangunan yang massif terjadi di Provinsi Banten, khususnya di kawasan Tangerang," ujarnya.

Sementara, salah satu pembangunan di kawasan Tangerang, yakni Alam Sutera Group, Suvarna Sutera kembali mengembangkan bisnis propertinya ke 31-nya. Dalam pengembangan hunian ini, perusahan melakukan kolaborasi dengan arsitektur nasional, Yori Anta.

Hal ini mewujudkan rumah tapak dua lantai yang mengusung tropis Indonesia mulai dari perpaduan warna dan ornamen di dalamnya.

Marketing and Sales Director Suvarna Sutera, Henny Meliana mengatakan, target penjualan kluster terbaru menyasar milenial, yakni range usia 25 sampai 34 tahun.

"Untuk itu, huniannya pun mengusung warna-warna tropis atau alam, seperti cokelat, abu, hijau, dan sebagainya. Tropis di sini juga kami mengusung bukan atau ventilasi udara yang banyak. Sehingga memungkinkan sirkulasi udara dan pencahayaan yang banyak. Untuk pembangunan di atas lahan seluas 9,1 hektar dengan nilai pengembangan Rp 765 miliar," ungkapnya.