Pilpres Sekali Putaran Bisa Berdampak untuk Ekonomi Indonesia, Investasi Akan Berjalan Baik

Prabowo Gibran
Sumber :
  • Instagram @prabowogibran

Banten.viva.co.id –Indonesia bakal menyelenggarakan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 14 Februari 2024. Ekonom Senior INDEF, Aviliani berpendapat, jika Pilpres diselenggarakan hanya sekali putaran hasilnya akan lebih baik bagi investasi.

Bakal Pimpin Pertamina, Simon Mantiri dan Iwan Bule Paham Visi Prabowo Wujudkan Swasembada Energi

Ia menyebut investasi bakal lebih baik setelah Februari jika Pilpres berjalan sekali putaran. 

Menurutnya, saat ini investor masih menunggu siapa presiden yang bakal terpilih dan menunggu kebijakan apa yang bakal dikeluarkan.

IPW dan TPDI Apresiasi Langkah KPK Usut Dugaan Korupsi Rp138 Miliar di Mahkamah Agung

"Kemudian wait and see, investor terutama sektor riil, karena mereka mau investasi sekarang mereka belum tahu siapa presidennya, policy-nya seperti apa sehingga mungkin kalau satu putaran, mungkin setelah Februari mulai bagus lagi," katanya dalam Diskusi Publik Ekonom Perempuan INDEF, disiarkan secara virtual, Kamis 28 Desember 2023. 

Jika Pilpres berjalan dua putaran maka investor akan mengambil sikap wait and see hingga Juni. Oleh karena itu ia berpendapat 2024 belum tentu lebih baik dari 2023 karena adanya Pilpres.

DPP NCW Optimis Kepemimpinan Prabowo-Gibran Akan Tegas Basmi Korupsi

"Tapi kalau dua putaran ya menunggu sampai Juni. Nah makanya kita berharap satu putaran lebih bagus, tapi kalau tidak ya memang akan lebih lama. Nah ini juga yang membuat kenapa 2024 belum tentu lebih baik dari 2023 karena kita juga ada tahun pemilu," bebernya.

Ia juga mengingatkan para calon presiden untuk tidak membuat kegaduhan. Ini demi mengantisipasi agar investor tidak menempatkan uang mereka di luar negeri.

Halaman Selanjutnya
img_title