Hidden Gem di Banten Ini Memiliki Niagara Falls Mini di Tengah Laut, Cocok untuk Foto Prewedding
- Istimewa
Banten.viva.co.id – Pantai Karang Beureum merupakan salah tempat terbaik untuk menikmati matahari terbit (sunrise), tidak jarang wisatawan datang ke pantai ini dari pagi buta, bahkan ada yang sampai bermalam dengan mendirikan tenda.
Yang menjadi keunggulan dari pantai ini adalah pemandangan langit di pagi harinya. Sunrise di Pantai Karang Beureum ini sangat indah. Biasanya wisatawan akan datang ke pantai ini di pagi hari sekitar jam 5.30 WIB. Tidak jarang juga ada wisatawan yang mendirikan tenda di sekitar pinggiran pantai.
Kondisi pantai ini banyak di penuhi dengan batuan karang, dan ada karang yang membentuk seperti benteng, letaknya sekitar 50 meter dari bibir pantai, karang inilah yang memecah dan menghalangi ombak sampai ke daratan.
Pantai ini memang tidak cocok digunakan untuk berenang, pasirnya pun hanya sedikit dan cenderung kasar, areanya lebih banyak didominasi oleh batuan karang, mirip dengan Pantai Tanjung Layar.
Wisatawan bisa berjalan ke tengah laut dengan berjalan kaki di atas batuan karang yang tidak terendam oleh air laut. Pantai ini relatif aman untuk tempat bermain air, namun harus berhati-hati dengan batuan karang yang terendam air, selain licin juga ada yang tajam.
Alasan pantai ini diberi nama ‘Karang Beureum’ karena dari banyaknya tumpukan batuan karang di pantai ini, terdapat satu batu karang yang memiliki warna ke merahan.
Waktu terbaik untuk berkunjung ke pantai ini yaitu pada pagi hari sebelum matahari terbit, akan lebih baik jika mengunjungi di bulan-bulan musim kemarau seperti di bulan Agustus.
Kondisi alam pantai ini didominasi oleh batuan karang, saat air laut surut pengunjung bisa dengan mudah melihat biota laut seperti kelomang, ikan karang, hingga tanaman laut.
Rute menuju pantai ini jika dari luar daerah, maka rutenya hampir sama dengan rute menuju Sawarna, karena Pantai Karang Beureum merupakan salah satu Pantai Sawarna.
Untuk jalan masuknya sendiri hampir sama dengan jalan masuk menuju Pantai Legon Pari. Dari jalan utama desa, bisa ditempuh dengan jalan kaki sekitar 45 menit dan jika menggunakan motor bisa lebih cepat, sekitar 15 menit.
Sebelum memutuskan menggunakan transportasi umum untuk pergi ke Sawarna, perlu diketahui bahwa jarak dari Jakarta ke Sawarna sekitar 230 KM dengan waktu tempuh sekitar 8-9 jam jika menggunakan kendaraan umum.
Jika menggunakan transportasi umum menggunakan jalur timur, bisa menggunakan KRL dari Jakarta ke Stasitun Bogor, dilanjutkan dengan naik angkot ke Terminal Baranangsiang, dari sini bisa dilanjutkan menggunakan bus menuju Pelabuhanratu, sampai di terminal pelabuhan ratu bisa menggunakan ELP(mini bus) menuju Sawarna/Bayah.
Namun, bisa juga menggunakan jalur barat, dimulai dengan menggunakan KRL menuju Stasiun Rangkasbitung, dari sini bisa dilanjutkan dengan naik angkot menuju terminal, kemudian naik bus jurusan Bayah, dari terminal Bayah bisa dilanjutkan dengan naik ojek ke Sawarna.
Pemandangan indah di pantai ini cocok dijadikan tempat untuk berswafoto, dengan sudut pengambilan foto yang tepat akan menghasilkan foto yang instagramable.
Tempat ini juga sering dijadikan spot pengambilan foto para fotografer. Kadang juga dijadikan tempat untuk pengambilan foto prewedding.
Tidak sedikit wisatawan, khususnya anak muda yang menjadikan pantai ini sebagai tempat untuk mendirikan tenda yang menghadap langsung ke arah pantai.
Suasana camping bersama teman di pantai ditemani api unggun yang menyala merupakan pengalaman seru yang tidak akan terlupakan.
Dengan melakukan camping di pantai ini, wisatawan bisa menikmati pemandangan indah langit pagi di pantai ini dengan leluasa, tinggal keluar tenda dan memandangi langit sunrise.
Banyak wisatawan yang mengaku takjub dengan pemandangan sunrise di pantai Karang Beureum. Matahari terbit dari balik pegunungan dan memantulkan cahayanya ke lautan.
Harga tiket masuk pantai ini adalah Rp5.000,-/orang, biaya ini sudah termasuk tiket masuk Pantai Legon Pari dan Pantai Karang Taraje. Jadi cukup bayar 1 kali untuk mengunjungi tiga tempat. Biaya tersebut tidak sebanding dengan pengalaman yang di peroleh, karena pemandangan di tempat ini sangat indah.