Mengenal Tradisi Panjang Mulud di Banten, Mulai dari Sejarah dan Prosesi Pelaksanaannya

Tradisi Panjang Mulud di Serang, Banten
Sumber :
  • Instagram @infoserang

Momen ngeropok saat Panjang Mulud di Serang, Banten.

Photo :
  • Istimewa

 

Panjang Mulud adalah benda yang dihias, yang digunakan dan dipertontonkan pada saat perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Masyarakat di lima kabupaten/kota dalam wilayah Provinsi Banten menganggap Panjang Mulud sebagai hari raya ketiga setelah hari raya idul fitri dan idul adha. Oleh karena itu, sebagai sebuah tradisi yang melibatkan banyak anggota masyarakat, pelaksanaan Panjang Mulud dilakukan dengan suatu perencanaan yang matang. 

Proses pelaksanaan diawali dengan mengadakan musyawarah pembentukan panitia pelaksanaan dengan melibatkan aparat pemerintahan desa, DKM, dan tokoh masyarakat. Musyawarah dilakukan untuk membahas menentukan waktu, tempat, anggaran sekaligus menetapkan iuran. 

Sesi berikutnya adalah pembuatan Panjang. Bentuk Panjang tidak menganut suatu pakem. Ajang kreativitas bermain dalam hal ini. Oleh karena itu, bentuk Panjang menjadi sangat beraneka ragam, antara lain kapal terbang, mobil, dan perahu. 

Setiap Panjang biasanya merupakan perwakilan kelompok antara lain, keluarga besar, wilayah RT, DKM, dan sebagainya. Setelah Panjang selesai dikerjakan, proses selanjutnya adalah mengisi Panjang dengan uang, hiasan, dan barang-barang (biasanya bukan makanan jadi) yang dapat dimanfaatkan atau dipakai seperti baju, perlengkapan shalat, dan lain-lain. Setelah terisi, Panjang kemudian disimpan.