Cuaca Panas Tak Biasa Melanda Indonesia? Berikut 9 Tips Agar Terhindar dari Dehidrasi

Ilustrasi cuaca panas tak biasa
Sumber :
  • Pixabay/Olichel

Banten.viva.co.idCuaca panas tak biasa memamg sedang dirasakan di hampir seluruh wilayah Indonesia dalam beberapa bulan terakhir sehingga membuat keresahan warga masyarakat akibat matahari begitu menyengat dari keadaan normal.

Cuaca panas tak biasa membuat terjadinya peningkatan suhu udara maksimum. Bahkan pancaran sinar matahari yang diterima oleh sejumlah wilayah di Indonesia rupanya lebih menyengat dari biasanya.

Cuaca panas tak biasa yang dirasa di wilayah Indonesia ternyata juga tengah melanda kawasan Asia Selatan seperti Bangladesh dan India, serta beberapa negara lainnya yaitu Myanmar, Thailand, Laos, China, bahkan Jepang.

Bahkan, Provinsi Tak di Thailand tercatat suhu udara maksimum mencapai 45,4ºC. Hal ini disebabkan adanya fenomena heatwave atau gelombang panas, yang mana tengah melanda Asia Selatan maupun sekitarnya. 

Gelombang panas atau heatwave merupakan perubahan suhu yang tidak biasa dari keadaan normal di suatu wilayah dan terjadi berturut-turut selama lima hari atau lebih.

Gelombang panas atau heatwave menyebabkan suhu maksimum harian melonjak secara signifikan, bersama adanya tren pemanasan global dan perubahan iklim juga menjadi pemicu dapat berpeluang lebih sering terjadi.

Gelombang panas atau heatwave ini tidak termasuk wilayah Indonesia dengan intensitas cahaya matahari berlebih hingga menciptakan suhu udara maksimum sedikit melonjak.

Menghadapi cuaca panas tak biasa, akun Instagram Kementerian Kesehatan RI @kemenkes_ri membagikan 9 tips seputar fenomena tersebut, terutama saat berada di luar ruangan. Simak selengkapnya berikut ini. 

Pertama, masyarakat diimbau untuk memperbanyak konsumsi air putih agar tidak dehidrasi. Tidak diperkenankan minum tatkala haus saja. Konsumsi ini bermanfaat untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang usai beraktivitas.

Kedua, untuk mengantisipasi kekurangan cairan tubuh akibat aktivtas berat dan melelahkan, masyarakat juga tidak diperkenankan mengonsumsi minuman yang mengandung kafein dan alkohol, bahkan minuman berasa manis pun sebaiknya juga dihindari.

Ketiga, meskipun sedang berada di luar ruangan, usahakan untuk tidak terkena kontak langsung dengan sinar matahari. Masyarakat bisa mengantisipasinya dengan menggunakan topi, paying, kacamata, maupun sunblock (krim pelindung dari sinar matahari) untuk kulit.

Keempat, masyarakat sebaiknya mengenakan pakaian yang ringan dan longgar. Hal ini sebagai maksud memberikan kenyamanan dengan sedikit mengurangi gerah dari panas yang terik.

Kelima, meskipun masyarakat diminta untuk mengenakan pakaian yang ringan dan longgar, pemilihan warna juga patut diperhatikan. Jangan menggunakan pakaian berwarna gelap, karena akan lebih cepat menyerap panas. 

Keenam, masyarakat juga diimbau untuk sebisa mungkin berteduh di antara pukul 11 siang hingga 3 sore, atau dengan kata lain menghindari aktivitas di luar ruangan saat rentang waktu tersebut.

Ketujuh, Kemenkes RI juga mengingatkan untuk tidak meninggalkan siapapun di dalam kendaraan pada kondisi parkir sekalipun, baik dengan jendela terbuka maupun tertutup.

Kedelapan, bagi masyarakat yang memang melakukan aktivitas keseharian di luar ruangan, hendaknya menggunakan sunscreen minimal 30 SPF pada kulit yang tidak tertutup oleh pakaian sebelum keluar rumah.

Kesembilan, tidak lupa untuk senantiasa menyediakan botol semprot air yang dingin di dalam kendaraan.