Kontroversi Wasit Timur Tengah Hantui Laga Timnas Indonesia vs China di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Omar Muhammad Ahmed Hassan Al Ali
Sumber :
  • Viva.co.id

Banten.viva.co.id Indonesia harus waspada jelang laga penting melawan China di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Wasit asal Uni Emirat Arab, Omar Muhammad Ahmed Hassan Al Ali, kembali ditunjuk untuk memimpin pertandingan krusial ini. 

Penunjukan Omar Al Ali langsung menuai kekhawatiran dari suporter Indonesia, mengingat wasit ini dikenal dengan beberapa keputusan kontroversial sebelumnya.

Saat diwawancarai oleh media Bahrain, para pendukung Timnas Indonesia mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait potensi bias yang mungkin terjadi dalam pertandingan ini. 

Laga ini menjadi sorotan karena Indonesia sangat bertekad meraih kemenangan, apalagi setelah sebelumnya bermain imbang dengan hasil yang dianggap kontroversial melawan Bahrain. 

Omar Al Ali bukanlah nama asing di dunia perwasitan Asia. Ia sudah memiliki pengalaman memimpin banyak pertandingan besar di Liga UEA dan Liga Champions AFC. 

Sebelumnya, pada 5 September 2024, ia juga memimpin pertandingan Grup C antara Australia dan Bahrain di Stadion Robina. 

Namun, keputusan Al Ali dalam laga tersebut memicu kontroversi, terutama dari suporter Australia.

Salah satu keputusan yang dianggap kontroversial adalah ketika Omar Al Ali memberikan kartu merah kepada pemain Australia, Kusini Yengi, pada menit ke-77 akibat pelanggaran terhadap pemain Bahrain, Sayed Bakir. 

Keputusan tersebut dianggap menguntungkan Bahrain, yang membuat suporter Australia sangat kecewa.

Kekhawatiran yang sama muncul di kalangan pecinta sepak bola Indonesia menjelang pertandingan melawan China. 

Banyak suporter Indonesia khawatir wasit asal Timur Tengah ini akan membuat keputusan yang merugikan Timnas Garuda. 

Apalagi, setelah pengalaman pahit di pertandingan melawan Bahrain pada 10 Oktober 2024, di mana banyak keputusan wasit yang dinilai tidak adil.

Karir Omar Al Ali sebagai wasit profesional dimulai pada 1 Januari 2018, ketika ia memimpin pertandingan antara Al-Qadsia dan Al-Fateh SC. 

Sejak saat itu, ia sering dipercaya memimpin laga-laga penting di berbagai turnamen besar. 

Namun, reputasinya yang sering membuat keputusan kontroversial membuat suporter Indonesia waspada menjelang laga melawan China.