3 Ribu Pekerja Kabupaten Tangerang Kena PHK, Pemkab Paparkan Solusi Tangani Pengangguran

Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah di Disnaker Tangerang
Sumber :
  • Sherly/viva

Banten VIVA - Sebanyak 3.000 pekerja di Kabupaten Tangerang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Di mana, hal ini merupakan dampak luas kepada sejumlah bidang termasuk industri, dari pelemahan ekonomi global.

Ribuan pekerja yang terdampak PHK itu pun merupakan total di awal tahun 2025. Yang mana, gelombang PHK itu nyatanya masih terus menghantam industri padat karya di Kabupaten Tangerang, pasca Pandemi Covid-19.

Terlebih industri-industri yang beroperasi di wilayah Kabupaten Tangerang umumnya berorientasi terhadap ekspor.

Adanya hal tersebut, Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah mengakui, pelemahan global yang berdampak pada industri.

"Kita memang tidak bisa menampik bahwa daya beli masyarakat ini sangat berkurang. Bukan cuma di Indonesia, tapi di seluruh dunia pun perekonomian memang lagi sulit ya. Solusi kita ini yang kita tawarkan untuk usaha-usaha, kita juga buka BLK (Balai Latih Kerja)," katanya, Senin, 10 Maret 2025.

Kata dia, pada BLK itu, pihaknya menawarkan beberapa jenis pelatihan yang bisa membuka lapangan kerja baru.

"Kita menawarkan beberapa, itu kan bisa jadi servis AC, bengkel, cukur, make-up, terus menjahit. Itu bisa dijadikan industri-industri yang bisa menampung mereka kalau mereka ingin. Namun, biasanya kalau emang bukan domisili di Tangerang, mereka balik ke kampungnya kembali," ujarnya.

Intan menyebutkan, pihaknya pun membentuk sumber daya manusia (SDM) yang memang mampu membuka peluang usaha sendiri sesuai dengan peminatan.

"Jadi entrepreneur atau ada jiwa usaha. Kayak sekarang kan orang pada bikin kopi, menjahit aja orang pasti butuh kok. Penjahit itu orang pasti butuh, make-up aja orang pasti butuh. Ya kan anak perpisahan, wisuda, kawinan dan lain-lain. Jadi memang kita menyediakan beberapa pelatihan yang bisa diambil sama masyarakat. Tergantung minatnya mereka dimana," ungkapnya.